KETIK, PACITAN – Berkunjung ke Kabupaten Pacitan tidak akan lengkap jika tidak membawa oleh-oleh untuk keluarga di rumah. Ada beberapa produk olahan UMKM khas pesisir selatan yang layak dipilih, salah satunya Tahu Tuna Mufti.
Oleh-oleh yang satu ini dapat dibeli di rumah Ihsan Efendi (28) yang berlokasi di Jalan Raya Tompak Rinjing, Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan/Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
Dia juga memiliki ruko di lokasi wisata Pantai Teleng Ria Pacitan. Ia memakai brand Tahu Tuna "Mufti", nama putri sulungnya.
Berawal dari iseng-iseng bersama istri tercinta, melalui tangan tlaten mereka berdua, potensi hasil laut yang melimpah, ikan tuna diolah menjadi penganan yang lezat, unik dan bergizi tinggi.
"Saya mulai di awal tahun 2022 bulan Juli, ada beberapa resep, yang memang benar-benar benar dari nol, terus istri juga nekat, akhirnya jadilah niat kami buat tahu tuna," ucapnya, Jumat (11/8/2023).
Pria yang pernah puluhan tahun menjadi karyawan usaha tahu tuna itu berani menjamin kualitas produknya, mulai dari kebersihan hingga rasa. Sebab berbekal pengalamannya dan pengolahan terbaik, ia optimis sajiannya tidak akan kalah dengan produk olahan ternama lainnya.
"Kalau olahan kami memang punya resep spesial dan pakai ikan tuna sirip kuning, pasti yang mencoba bakal jatuh hati. Terkhusus, pemilihan ikannya wajib yang masih segar supaya pas dimakan tidak gatal di lidah," ucapnya.
Pemilik usaha Tahu Tuna Mufti Pacitan Ihsan Efendi, tengah menunjukkan produknya, yang kini jadi incaran pecinta olahan hasil laut. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)
Tak berhenti di tahu tuna, berkat kenalannya, pria yang sehari-hari menjadi salesman di salah satu perusahaan roti itu, juga siap melayani permintaan aneka oleh-oleh lainnya. Seperti sale pisang, jenang, ikan kering dan beragam lainnya.
Akan tetapi, kini ia baru mampu memproduksi aneka olahan tuna sebanyak 360 pack per minggu. Setiap satu pack dijual Rp10 ribu, untuk aneka olahan lainnya dihargai Rp10 ribu sampai Rp15 ribu.
"Kami baru bisa memproduksi satu minggu sekali, per produksi 30 blabak. Dari 30 itu jadi 360 bungkus, per bungkusnya ada 10 buah tahu tuna, insyaallah habis setiap pekan, omzetnya kurang lebih Rp3,5 juta," jelasnya.
Di usaha rintisannya ini, ia memilih pasar dan trik penjualan seperti pada umumnya. Sejauh ini, ia menyasar wilayah kota. "Tidak muluk-muluk sampai keluar kota, inginnya lokal dulu saja melalui mulut ke mulut," pintanya.
Ihsan berharap, berbagai kebutuhan produknya dapat segera terbeli. Mengingat, produksi tahu tuna miliknya mulai merambah ke pasar luas, tapi ia tidak akan mengubah rasa dan mutu dagangannya.
"Harapannya semisal peralatan kami sudah lengkap, pemasaran bisa sampai ke luar kota maupun luar negeri tidak menjadi masalah. Kami akan terus memberikan yang terbaik," ujarnya.
Tidak lupa, Ihsan mengajak untuk membeli jajanan atau oleh-oleh khas, aneka olahan ikan tuna, terkhusus Tahu Tuna Mufti, yang lezatnya bikin jatuh hati. Bagi yang di luar kota, bisa memesan melalui nomor WhatsApp 0823 3524 2923.
"Nama Mufti juga jadi salah satunya doa kami, saking senengnya memiliki putri dan usaha ini," pungkasnya. (*)