KETIK, BATU – Ancaman bencana pada musim kemarau menjadi atensi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu. Meski ancaman tidak signifikan, BPBD tetap melakukan antisipasi dan mitigasi bencana di musim kemarau tahun ini.
Kepala BPBD Kota Batu Agung Sedayu mengatakan, ancaman bencana musim kemarau tidak berdampak signifikan di Kota Batu. Yang perlu diwaspadai di Kota Batu bukanlah ancaman kekeringan, melainkan ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
"Masyarakat diimbau untuk tidak panik. Namun tetap waspada terhadap semua bencana," katanya, Senin (22/7/2024). Ia menegaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pertanian.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Batu Jawa Timur, Agung Sedayu. (Foto: Sholeh/Ketik.co.id)
Diketahui bahwa selama musim kemarau tahun sebelum-sebelumnya tidak berdampak secara signifikan dengan adanya bencana. Tapi tetap dilakukan antisipasi.
Menurutnya, hal tersebut dikarenakan di Kota Batu yang merupakan dataran tinggi, memiliki banyak sumber air yang masih dapat digunakan ketika musim kemarau.
“Di kota Batu tidak terlalu terdampak, karena banyak sumber air di wilayah Kota Batu. Baik untuk konsumsi maupun pengairan sawah,” urainya.
Agung menyampaikan, secara geografis, Kota Batu terdiri dari 52 persen hutan produksi, taman hutan rakyat dan wilayah yang memiliki potensi Karhutla masuk wilayah hutan Perhutani.
Pihaknya mengimbau masyarakat selalu waspada ketika beraktivitas di lahan pertanian maupun hutan saat musim kemarau. Seperti, tidak membuka lahan dengan dibakar.
"Kemudian, tidak membakar sampah, membuang puntung rokok sembarangan, dan harus memastikan bekas api unggun mati sempurna sebelum ditinggalkan,” tegasnya. (*)