KETIK, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku telah membentuk puskesmas pembantu (Pustu) di tiap kelurahan yang ada di Surabaya. Langkah ini diambil agar Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dapat memberikan layanan kesehatan lebih baik kepada warga Surabaya.
Keberadaan pustu dengan layanan Integrasi Layanan Primer (ILP) ini diharapkan dapat membuat masyarakat lebih mudah dalam mengakses layanan kesehatan. Di Pustu ini tersedia tenaga kesehatan satu dokter umum, perawat, dan bidan, juga beberapa dilengkapi dokter gigi.
"Layanan ini baru pertama di Indonesia, di mana ada Pustu yang dilengkapi ILP. Jadi kita bisa tahu sebelum orang tersebut sakit karena sebelumnya sudah melakukan skrinning (pemeriksaan kesehatan)," jelas Eri kepada Ketik.co.id.
Dengan adanya skrining di tingkat kelurahan ini nantinya data setiap penyakit yang diderita di tingkat RW bisa tercatat sehingga dapat dipetakan, untuk mengetahui penyakit paling banyak muncul di setiap wilayah, kemudian dicarikan solusinya.
"Sehingga, nantinya setiap RW bisa memiliki data penyakit yang diderita setiap warganya. Sehingga kita bisa memetakan wilayah Surabaya," tambahnya.
"Misalkan di suatu wilayah banyak muncul satu penyakit apa yang harus dilakukan agar risikonya tidak semakin parah," imbuhnya.
Eri melanjutkan nantinya di 2025, ia akan mengubah Posyandu menjadi Pos Pelayanan Keluarga. Nantinya antara Pustu dan Pos Pelayanan Keluarga akan saling melengkapi pelayanan kesehatan untuk tingkat RW hingga kelurahan.
"Nanti 2025, dua ribu lebih Posyandu akan berganti menjadi Pos Pelayanan Keluarga. Nantinya hubungannya dalam satu RW akan ada satu nakes," paparnya.
"Satu nakes ini hubungannya dengan ILP, dan ILP akan berhubungan dengan puskesmas dan rumah sakit. Sehingga sebelum sakit masyarakat bisa mendapatkan pengobatan," pungkasnya.(*)