KETIK, SURABAYA – Inilah sosok Moch Talha, sosok pembina Pramuka yang sudah mengabdi selama 38 tahun. Karena pengabdiannya tersebut dirinya diberikan penghargaan lencana melati yang diberikan langsung oleh Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Jawa Timur, Arum Sabil.
Penghargaan lencana melati sendiri, merupakan suatu bentuk apresiasi kepada para pembina pramuka yang sudah berkontribusi dalam pembinaan dan menggerakkan Pramuka dalam kurun waktu minimal 25 tahun atau sudah memiliki lencana pancawarsa kelima.
Dirinya menceritakan awal berkarir pada usia 26 tahun, pada saat itu dirinya menjadi pembina Pramuka di salah satu Sekolah Dasar KHM Nur Surabaya.
"Saya sudah jadi pembina pada tahun 1986. Pada saat itu usia saya 26 tahun. Dan saya masih aktif membina hingga di usia saya saat ini 58 tahun," jelas Talha kepada Ketik.co.id, Senin 26 Agustus 2024.
Lebih lanjut, saat ditanya apa yang membuat dirinya jatuh cinta dengan Pramuka tak lain karena manfaat dari keterampilan yang diajarkan oleh kegiatan kepanduan tersebut. Di Pramuka para anggotanya dididik untuk menjadi pribadi yang berkarakter, mandiri dan kreatif.
Prosesi pemberian pencana melati kepada Moch Talha yang disematkan langsung oleh Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Jawa Timur Arum Sabil. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)
"Di Pramuka kita tidak hanya diajarkan cara memecahkan masalah, tetapi juga cara mencari asal mula dari masalah itu," tambahnya.
Menurut pria asal Surabaya tersebut, kemampuan memecahkan masalah sangat diperlukan sebagai bekal dalam menghadapi kehidupan di masa depan. Hal ini karena dalam hidup nantinya orang-orang akan dihadapkan pada banyak permasalahan. Dan disinilah ilmu dari Pramuka dapat diterapkan.
"Cara penyelesaian masalah atau problem solving inilah yang sangat bermanfaat untuk bekal para anggota di masa depan," paparnya.
Berbicara mengenai pengalaman menarik selama mengabdi di gerakan Pramuka, Talha menuturkan jika pernah membina Pramuka di SMPN 1 Surabaya. Pada saat membina para anggota Pramuka disana dirinya berhasil mencetak prestasi yang membanggakan.
Dirinya berhasil mengantarkan Pramuka SMPN 1 Surabaya menjadi juara umum pada kompetisi Pramuka Prestasi yang diselengarakan di Universitas Airlangga pada tahun 2001.
"Pada saat itu pernah saya mengajar di SMPN 1 Surabaya, dapat predikat Juara Umum di Kompetisi Pramuka Prestasi," imbuhnya.
Disamping itu terkait harapan pada Hari Pramuka ke-63 ini dirinya ingin agar semua stakeholder baik di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi untuk mendukung pendidikan Kepramukaan di sekolah.
Walaupun memang tidak ada paksaan dalam mengikuti kegiatan Kepramukaan namun anak-anak harus didorong untuk mengikuti dan mencintai Pramuka.
"Anak anak harus didorong. Karena kalau tidak bukan tidak mungkin kita akan kehilangan generasi yang berkarakter," pungkasnya.(*)