KETIK, MANGGARAI BARAT – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebut infrastruktur Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN harus berstandar internasional. Ia juga meminta pembangunan semua fasilitas rampung sebelum pelaksanaan KTT pada 9-11 Mei 2023 mendatang.
Saat meninjau lokasi Rabu (26/4/2023) Basuki menekankan agar pekerjaan konstruksi, baik di Labuan Bajo maupun Tana Mori, dilakukan dengan metode dan kualitas terbaik.
"Jangan main-main, kualitas harus nomor satu," tegasnya, dilansir RRI.
Ia menekankan, jalan yang akan dilalui para delegasi negara-negara ASEAN juga harus dikerjakan dengan rapi dan berkualitas baik.
Menteri berambut putih itu menegaskan, semua infrastruktur setiap area venue dan koridor jalan akses KTT ASEAN harus memperhatikan estetika dan penghijauan.
"Media jalan dan jalur pedestrian harus ditanami bermacam tanaman, pohon flamboyan, sakura NTT, kelapa, dan sebagainya,” ucap Basuki.
Kementerian PUPR juga membangun Embung Anak Munting, antara Labuan Bajo menuju Tana Mori di Desa Warloka, Kecamatan Komodo. Embung Anak Munting memiliki kapasitas tampung air sebanyak 159 ribu m³.
Fasilitas penampung air hujan ini memiliki luas genangan 4,5 hektare. Fungsi utamanya untuk konservasi dan mendukung pariwisata di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo untuk KTT ASEAN.(*)