Mengenal GKJW Jemaat Wiyung, Peribadatan Berbahasa Jawa dan Diiringi Gamelan

Jurnalis: Moch Khaesar
Editor: Aziz Mahrizal

24 Desember 2024 16:00 24 Des 2024 16:00

Thumbnail Mengenal GKJW Jemaat Wiyung, Peribadatan Berbahasa Jawa dan Diiringi Gamelan Watermark Ketik
GKJW Jemaat Wiyung yang tetap menggunakan musik jawa, Selasa, 24 Desember 2024. (Foto: Khaesar/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Jemaat Wiyung merupakan salah satu gereja yang mulanya tumbuh dan berkembang di Jawi Wetan atau Jawa Timur. Dalam beribadat, gereja ini menggunakan bahasa Jawa hingga musik tradisional seperti gamelan dan lainnya.

"Betul setiap ibadah untuk GKJW ini selalu menggunakan bahas Jawa dalam kotbah yang disampaikan pendeta," ucap pendeta GKJW Jemaat Wiyung, Pdt Sujarwo, Selasa, 24 Desember 2024.

Sujarwo menjelaskan perbedaan Gereja Jawi Wetan dengan gereja lainnya dibatasi oleh wilayah atau area. Dimana Gereja Jawi Wetan berada di Jawa Timur.

"Ini sesuai dengan namanya jawi wetan berarti Jawa Timur," ucapnya.

Dalam beribadat, Sujarwo mengaku menggunakan alunan musik tradisional yang ada di suatu daerah tertentu.

"Jika di Banyuwangi menggunakan alat musik tradisional Banyuwangi," ucapnya.

Sujarwo menjelaskan jika GKJW Wiyung menggunakan alunan musik tradisional seperti gamelan.

"Disini gunakan gamelan untuk mengiringi alunan musik saat beribadah," terangnya.

Foto Lokasi didalam Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Jemaat Wiyung, Selasa, 24 Desember 2025. (Foto: Khaesar/Ketik.co.id)Lokasi didalam Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Jemaat Wiyung, Selasa, 24 Desember 2025. (Foto: Khaesar/Ketik.co.id)

Untuk diketahui, dikutip dari laman www.gkjw-wiyung.com GKJW Jemaat Wiyung diawali dari sekelompok orang Wiyung suku Jawa, Dasimah yang merupakan seorang mudin atau kyai bersama 35 orang mendapat tanda baptis tanggal 12 Desember 1843 di Surabaya, yang sekarang adalah gereja Emanuel di jalan Bubutan Surabaya.

Dari tahun 1826 hingga pembaptisan pada tanggal 12 Desember 1843, tempat ibadah berpindah-pindah sampai sebanyak tiga kali. Tanggal 10 Januari 1937 merupakan hari bersejarah bagi Pasamuan Wiyung karena pada saat itulah Tuhan mengizinkan umat Wiyung memasuki rumah ibadah baru setelah beberapa kali renovasi. Bangunan Gereja Wiyung di Pasamuan direnovasi pertama kali pada tahun 1921-1937 dan kedua kalinya pada tahun 1992-1998. Sampai saat ini, gereja memiliki sekitar 1.500 anggota terdaftar. (*)

Tombol Google News

Tags:

GKJW Gereja Kristen Jawi Wetan GKJW Jemaat Wiyung Wiyung Bahasa Jawa Gamelan