KETIK, SURABAYA – Membuka perdagangan pada Selasa (31/1/2023) mata uang rupiah terpantau lesu, melemah 34 poin atau 0,23 persen dari perdagangan sebelumnya. Saat ini rupiah berada di level Rp 15.004 per satu dolar AS. Sedangkan untuk mata uang negara lain di kawasan Asia terpantau bergerak secara bervariasi.
Yen Jepang menguat 0,08 persen, baht Thailand melemah 0,01 persen, peso Filipina melemah 0,17 persen, won Korea Selatan melemah 0,21 persen, dan yuan China menguat 0,59 persen.
Mata uang Rupiah. ( Foto : Pixabay )
Sedangkan dolar Singapura terpantau menguat 0,02 persen dan dolar Hong Kong terlihat melemah 0,02 persen pada pembukaan perdagangan pagi ini.
Penyebab melemahnya rupiah diakibatkan menjeang pertemuan bank sentral Amerika ( The Fed) yang akan membahas kebijakan moneter mereka.
Hal berbeda terjadi pada mata uang beberapa negara maju yang malah mengalami penguatan seperti euro Eropa menguat 0,01 persen, poundsterling Inggris menguat 0,08 persen, dan franc Swiss menguat 0,04 persen. Lalu, dolar Australia menguat 0,17 persen, dan dolar Kanada menguat 0,01 persen.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra menjelaskan “ hari ini rupiah tampaknya masih berkonsolidasi di kisaran yang sempit” katanya
Hal serupa juga diungkapkan oleh Analis DCFX Lukman Leong "Investor cenderung menghindari aset dan mata uang beresiko dalam mengantisipasi kejutan pada pertemuan FOMC besok," katanya. (*)