KETIK, SURABAYA – Mengenai luka batin di dalam diri masing-masing individu pasti berbeda dan memiliki penyelesaian masing-masing, luka batin tak bisa hanya dikesampingkan, karena akan menimbulkan efek buruk untuk kehidupan selanjutnya.
Mengenai hal itu, pentingnya belajar Family Constellation diperuntukkan bagi mereka yang ingin mencari akar solusi dari permasalahan atau konflik antar pasangan, orang tua dan anak, serta antar saudara.
Family Constellation adalah pendekatan terapi yang dirancang secara khusus untuk membantu mengungkap dinamika yang mungkin tersembunyi dalam suatu keluarga. Umumnya dinamika ini diwarisi secara turun-temurun tanpa pernah kita sadari sebelumnya.
Manfaat lain Family Constellation, yakni dapat sangat membantu bagi orang-orang yang tengah mengalami stres karena masalah yang terjadi dalam keluarganya. Tak hanya itu, Family Constellation dapat mengetahui penyakit yang diderita bersumber dari masalah apa.
Meilinda Sutanto menjelaakan mengenai terapi Family Constellation. (Foto: Shinta Miranda/Ketik.co.id)
Dijelaskan oleh Meilinda Sutanto Family Constellation terapi ini sebenarnya memerlukan waktu 200 jam karena tidak mudah maka dari itu terapisnya sangat terbatas.
"Terbantu dengan metode hiling ini supaya dengan keluarga itu lebih dekat, sama pasangan itu supaya menjalin dinamika yang sehat. Itu sangat terbantu sekali," ujar Lulusan Amerika ini pada Senin, (17/7/2023).
Meilinda menjabarkan ada 5 Prinsip Family Constellation, yaitu:
1.Orang tua memberi cinta anak, anak menerima cinta, dari yang tua ke yang muda.
2. Untuk pasangan harus pemberian dan penerimaan harus seimbang dan harus adil.
3. Setiap anggota keluarga berhak berada di keluarga itu.
4. Everyone must carry their own destiny.
5. Urutan cinta.
Siapa yang datang dulu dalam keluarga, yang pertama adalah orang tua, ini diterapkan juga ke dalam pasangan yang sudah menikah dua kali, dengan memprioritaskan siapa yang datang terlebih dahulu.
"99 persen masalah itu ya mau masalah percintaan, karir, keluarga, anak itu semua berhubung dari keluarga lo, karena orang tua kita guru pertama kita, lifeskill ini," ujar Meilinda.
Saat simulasi mengenai Family Constellation yakni dengan mengundang salah satu tamu sebagai sukarelawan untuk bercerita masalah di hati maupun tubuhnya.
Dalam simulasi tersebut, relawan diminta menunjuk tamu lain yang akan memerankan anggota keluarganya, dari mulai Ayah dan Ibu hingga leluhur dari kedua belah pihak. Tiap orang diminta menjelaskan perasaan mereka terkait isu yang ada, tanpa perlu takut merasa dihakimi.
Mengenai buku yang Meilinda luncurkan berjudul Definisi Family Constellation berisikan tentang mereka yang ingin mencari akar solusi dari permasalahan atau konflik antar pasangan, orangtua dan anak, serta antar saudara. Juga bagi seseorang yang ingin "move on" dari mantan pasangan dan memutus rantai pola siklus pada hidup.
Buku yang diterbitkan pada 15 Juni 2023 ini ditujukan untuk mereka yang sedang mencari pasangan, untuk mereka yang ingin pulih dari toxic relationship, mereka yang ingin pulih dari selingkuh maupun mereka yang sedang menjalankan pra-nikah atau bagi pasangan yang baru jadian sekalipun.
Buku Family Constellation karya Meilinda Sutanto ini cocok juga dibaca oleh para new parents yang ingin menambah ilmu mengenai parenting maupun untuk orang tua yang ingin lebih terkoneksi dengan anak-anaknya.
Peserta Family Constellation. (Foto: Shinta Miranda/Ketik.co.id)
Buku ini juga bisa jadi panduan untuk para orang tua yang ingin mencari solusi bagi anaknya yang bermasalah, misalnya tantrum, mood swing, ataupun anak dewasa yang sulit berkomunikasi dengan orang tua-nya sehingga sering terjadi salah paham.
Tidak hanya itu, buku Family Constellation juga cocok dibaca untuk individu dengan karir atau startup problems yang ternyata akar masalahnya mayoritas dari innerchild trauma yang belum terpulihkan. (*)