KETIK, BATU – Sugeng Pribadi pemilik Red Soga Ecoprint di Kelurahan Temas, Kecamatan/Kota Batu, Jawa Timur berhasil menerapkan ecoprint di media plastik kresek. Itu karena selama ini ecoprint hanya bisa diaplikasikan di media kain serat alami dan kulit.
Sugeng Pribadi menjelaskan Ecoprint adalah Teknik memberi warna dan motif pada kain, kulit atau bahan lainnya dengan menggunakan bahan alami. Bahan alami yang digunakan berasal dari tanaman meliputi beragam jenis daun, bunga, kayu, atau bahan tanaman lainnya yang memiliki corak dan warna yang khas.
"Dan ini pertama kalinya ecoprint di media plastik kresek. Hasil penemuan kresek bekas jadi ecoprint ini untuk bahan tas," ujarnya pria yang akrab disapa Klemin itu, Kamis (7/3/2024).
Klemin mengutarakan, mencoba berkali-kali untuk menerapkan Ecoprint di plastik bekas. Setelah satu bulan ujicoba disertai mencari formulasi, akhirnya ia mendapatkan hasil yang memuaskan.
Menurutnya, ia sengaja memanfaatkan plastik kresek bekas sebagai media Ecoprint. Itu supaya kresek bekas memiliki nilai manfaat yang lebih.
"Agar kresek secara fungsi nya tidak lagi untuk kebutuhan sesaat dan menjadi sampah. Dan baru pertama kali ini ecoprint di media kresek bekas dengan uji coba berkali-kali," tambahnya.
Menurut Klemin, daun yang bisa digunakan untuk Ecoprint adalah yang mempunyai tekstur dan klolofil tinggi serta bahan-bahan yang mempunyai tanin yang kuat. Sedangkan, untuk budidaya tanaman bahan pembuatan ecoprint, Sugeng menanamnya di sekitar halaman rumahnya yang sekaligus juga sebagai galeri.
"Setelah ketemu diujicoba dicuci dan disikat tidak luntur dan hilang jejak daun dan taninnya, baru di produksi untuk bahan tas. Produk tas kresek ecoprint akan di pameran besok di Hari Peduli Sampah nasional besok di gedung Balaikota Among Tani. Bersama komunitas Komoditas Kudu," jelasnya. (*)