KETIK, PACITAN – Punggawa Keraton Surakarta Hadiningrat Raden Bagus Sudarmaji, merupakan babat alas Desa Tremas, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Terkenal sakti mandraguna, hingga konon jenggot panjangnya tak mempan dipotong dengan senjata.
Lantaran Kesaktiannya, sang pembuka tanah tersebut dikenal dengan nama Ki Kethok Jenggot. Usut punya usut, bahwa ia merupakan sosok yang membuka hutan-hutan angker dengan memberikan tumbal berupa keris kecil dari emas, yang melatarbelakangi diberikannya nama 'Tremas'.
"Nama mudanya Raden Bagus Sudarmaji, tapi karena kesaktiannya itu, akhirnya dipanggil Ki Kethok Jenggot," kata Dosen Ma'had Aly Al Tarmasie Yusuf Arifai, Minggu (16/7/2023).
Makam Ki Ketok Jenggot, terletak di sebelah utara Pondok Tremas Pacitan. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)
Sebelum itu, kata Yusuf, Raden Bagus Sudarmaji, saat menjadi punggawa (pemimpin), keraton berhasil menumpas pemberontakan Adipati Banteng Wareng ratusan tahun lalu. Atas keberhasilannya itu, dia diberikan tanah perdikan di sebelah utara Kabupaten Pacitan.
"Kemudian diberi tanah perdikan oleh keraton, di sebelah utara Desa Semanten Pacitan, yang saat ini jadi wilayah Tremas itu," ungkap Yusuf.
Lebih lanjut, menurut Yusuf, pusakanya itu digunakan sebagai tumbal yang ditancapkan di tengah tanah tepatnya di Dusun Krajan yang juga satu lokasi dengan mushola Nahdatul Umam, tanah wakaf Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Tak hanya itu, Raden Bagus Sudarmaji juga memiliki pusaka tongkat yang terbuat dari pucang kalak di saat semedi di bawah pohon dengan memegang tongkatnya.
Akhirnya ia wafat dengan cara musno atau menghilang dengan raganya dan sekarang daerah tersebut dikenal dengan Dusun Kulak, Desa Tremas. Makamnya, masyarakat sekitar meyakini ada di sebelah utara Pondok Pesantren Tremas Pacitan, yang kini sering di ziarah oleh masyarakat sekitar maupun luar.
Sebagai informasi, Konon hingga saat ini, pusara makam Mbah Kethok Jenggot di Desa Tremas, Kabupaten Pacitan ini pada hari-hari tertentu mengeluarkan pancaran cahaya namun hanya orang-orang tertentu saja yang bisa melihatnya. (*)