Khofifah Optimis Sektor Perikanan Dongkrak Ketahanan Pangan Nasional

Jurnalis: Husni Habib
Editor: Irwansyah

19 Januari 2023 03:07 19 Jan 2023 03:07

Thumbnail Khofifah Optimis Sektor Perikanan Dongkrak Ketahanan Pangan Nasional Watermark Ketik
Gubernur Jatim Khofifah melihat ikan hasil tangkapan Nelayan. (Foto: Dok. Humas Pemprov Jatim )

KETIK, SURABAYA – Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki potensi produk perikanan yang amat besar. Dengan wilayah yang sebagian besar terdiri dari lautan, Indonesia dikaruniai berbagai macam spesies ikan.

Berangkat dari hal tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa optimis melalui produk perikanan Indonesia khususnya Jawa Timur dapat mencapai ketahanan pangan.

Berdasarkan data Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPMHP) ekspor komoditas perikanan Jawa Timur ke mancanegara tahun 2022 tertinggi secara nasional yang mencapai 381.477 ton dengan nilai ekspor 2.602.492. 056 USD.

Setelah Jawa Timur, adalah DKI Jakarta dengan jumlah total ekspor 303.037 ton, kemudian Sulawesi Selatan 190.753 ton, selanjutnya Jawa Tengah 59.216 ton, dan Sumatera Utara dengan total ekspor 49.889 ton.

"Berdasarkan data BKIPMHP untuk komoditas ekspor perikanan Jawa Timur tertinggi secara nasional. Dengan komoditas unggulan ekspor yaitu udang mencapai total 84.582,49 ton, dan ikan Tuna dengan total ekspor 54.195,79 ton," ujar Gubernur Khofifah usai menghadiri pelantikan Rektor IPB, Bogor, Rabu (18/1/2023). 

Lebih lanjut dijelaskan Gubernur Khofifah, berdasarkan data Statistik Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur total produksi perikanan tangkap di Jawa Timur tahun 2022 mencapai 598.317 ton.

Ini merupakan tertinggi secara nasional melebihi wilayah di Indonesia Timur. Seperti Maluku dengan capaian 551.846,2 ton, Sulawesi Selatan 417.700,72 ton, Sulawesi Utara 366.738,21 ton, dan Maluku Utara 361.499,65 ton.

Masih berdasarkan data Diskanla Provinsi Jatim, komoditas unggulan perikanan tangkap di Jatim ada dua. Yaitu, ikan tongkol dengan hasil produksi mencapai 64.947,80 ton dan ikan lemuru dengan hasil produksi mencapai 70.284,83 ton. 

Tak hanya produksi perikanan tangkap yang mencapai hasil memuaskan, berdasarkan data Statistik Perikanan Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, produksi perikanan budidaya di Jawa Timur juga tertinggi ketiga nasional pada tahun 2022. Total produksi perikanan budidaya mencapai 1.313.745,14 ton. Di pulau Jawa sendiri, Jawa Timur menjadi produsen perikanan budidaya tertinggi.

"Kalau produksi perikanan budidaya, kita berada di peringkat ketiga. Di bawah Sulawesi Selatan dengan total produksi mencapai 3.077.497,40 ton dan Nusa Tenggara Timur dengan total produksi 1.403.093,35 ton," imbuhnya. 

Terdapat tiga jenis komoditas unggulan perikanan budidaya di Jawa Timur yang mencapai hasil produksi paling tinggi. Ketiga komoditas tersebut ialah bandeng dengan capaian produksi sebesar 170.319 ton, lele dengan capaian produksi sebesar 136.435,89 ton, dan udang vannamei dengan capaian produksi sebesar 103.949,74 ton. 

Atas pencapaian itu, Gubernur Khofifah mengapresiasi seluruh stakeholder yang telah berperan aktif sehingga produksi perikanan Jawa Timur terus mengalami kemajuan dan peningkatan. Tak terkecuali para nelayan dan petani tambak yang menjadi garda terdepan penguatan komoditas pangan sektor perikanan.

Pencapaian ini menurutnya akan menjadi awal yang baik bagi momentum pemulihan perekonomian masyarakat Jawa Timur pasca Pandemi Covid-19. Sekaligus menjadi modal utama bagi realisasi program prioritas peningkatan kemandirian pangan di tahun 2023 ini. (*)

Tombol Google News

Tags:

Perikanan ketahanan pangan Jawa timur Khofifah Gubernur Jatim