KETIK, PROBOLINGGO – Universitas Nurul Jadid (UNUJA) meraih penghargaan di Malam Anugerah Diktiristek 2023, yang berlangsung Rabu (13/12/2023) malam di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City,
UNUJA sebagai kampus berbasis pesantren ini, meraih anugerah bronze winner dalam bidang Riset, Teknologi, dan Pengabdian Masyarakat untuk bidang Publikasi Ilmiah dan Kekayaan Intelektual.
Rektor UNUJA, KH. Abd. Hamid Wahid, M.Ag., menyampaikan bahwa pencapaian ini merupakan prestasi kerja seluruh civitas akademika, khususnya di bidang luaran tridarma.
"Terima kasih atas kerja keras dan dedikasi seluruh civitas akademika UNUJA dalam meraih capaian ini. Ini apresiasi sekaligus evaluasi bagi kita untuk terus meningkatkan dan memperbaiki kualitas kebermanfaatan tridarma kita untuk masyarakat," tutur pria yang akrab disapa Gus Hamid ini.
Ia juga mengatakan bahwa ke depan UNUJA masih harus bekerja keras untuk meningkatkan kualitas dan prestasi di semua bidang.
"Harapannya UNUJA bisa mempertahankan sekaligus bersemangat untuk berbenah menjadi lebih baik dalam luaran tridarma," ujarnya.
Kepala Lembaga Penerbitan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UNUJA, Dr. Achmad Fawaid, yang turut mendampingi Rektor UNUJA dalam menerima anugerah ini mengatakan anugerah ini didasarkan pada hasil penilaian terhadap indikator kinerja utama perguruan tinggi yang diperoleh dari skor SINTA (Science and Technology Index).
"Dalam 2 tahun terakhir, memang ada peningkatan signifikan dalam hasil publikasi di UNUJA, baik untuk artikel jurnal, buku ajar, maupun kekayaan intelektual. Itu bisa dilihat dari peringkat UNUJA di Sinta yang 2 tahun lalu ada di peringkat 700an kini sudah berada di 296 dari seluruh PT di bawah Kemendikbud," tutur Fawaid.
Fawaid juga menambahkan bahwa pencapaian ini tidak lepas dari peran dosen, mahasiswa, dan pemangku kepentingan di lingkungan Fakultas dan Lembaga.
"Setidaknya, sejak tahun 2018, kampus ini sudah menerapkan kebijakan riset dan PKM berbasis publikasi ilmiah, mulai dari kebijakan publikasi tugas akhir, program KKN berbasis luaran, hingga insentif. Bahkan, UNUJA sudah memulai publikasi sebagai pengganti tugas akhir 2 tahun sebelum kebijakan Mendikbud tentang pengganti skripsi," tuturnya.
Selain itu, UNUJA juga sudah menjalin beberapa kerja sama dengan mitra luar negeri, khususnya di kawasan Asia Tenggara, seperti Malaysia, Thailand, Singapura, dan Tiongkok.
Sementara itu, Wakil Rektor I UNUJA, M. Noer Fadli Hidayat, mengapresiasi pencapaian ini sekaligus berharap agar ke depan UNUJA juga mampu meningkatkan kebermanfaatannya untuk masyarakat.
"Untuk usia kampus swasta pesantren yang baru berusia 5 tahun, ini adalah percepatan yang luar biasa. Namun, PR kita ke depan adalah bagaimana memastikan publikasi ini tidak hanya selesai di luaran namun juga bermanfaat buat masyarakat."
Sebagaimana diketahui, Anugerah Diktiristek merupakan agenda tahunan bergengsi yang diselenggarakan Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek sebagai bentuk apresiasi kepada perguruan tinggi dan lembaga layanan pendidikan tinggi atas kinerjanya dalam pelaksanaan program dan kebijakan pendidikan tinggi, riset, dan teknologi. (*)