KETIK, PACITAN – Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Pacitan, Wahyono menyampaikan kronologi insiden Guru di SDN 1 Kledung, Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur bernama Deris Ariasmoko yang kepalanya tertimpa genting dan sempat dilarikan ke Puskesmas setempat.
Wahyono membenarkan jika kondisi sekolah tersebut sebagian bangunannya lama rusak. Dugaan sementara, genteng yang runtuh terkena bola saat olah raga voli berlangsung. Kondisi gedung SD pun nampak sangat rapuh dimakan usia.
"Jadi sekolah itu memang kondisinya rusak, tapi tidak separah yang dikabarkan sebelumnya. Dan kejadian itu bukan di dalam kelas, melainkan teras memang ada olahraga," terangnya, Jumat (17/3/2023).
Dirinya menjelaskan, jika beberapa hari sebelumnya sekolah mengadakan olahraga, salah satu bola mengenai atap namun kurang diperhatikan dan tidak segera diperbaiki sehingga sebuah genteng menimpa kepala guru olahraga tersebut.
Lanjut Wahyono menyatakan, luka yang dialami sang guru menurutnya tidak begitu berat. Pasalnya Deris masih dalam kondisi sadar, soal jahitannya tujuh, perlu diketahui bahwa genteng memiliki bentuk lebar dan saat mengenai dimungkinkan kondisinya miring.
"Menurut kami lukanya tidak berat karena masih sadar dan langsung dibawa ke puskesmas terdekat, memang jahitannya 7 mungkin karena lebarnya genteng," ujarnya.
Sekolah yang berdiri sejak 32 tahun tersebut kondisi bangunanannya memang mengalami kerusakan. Awal tahun 2023 Pemkab Pacitan sudah mengusulkan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pusat, sehingga bisa tertangani secara menyeluruh.
Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan Wahyono. (Foto: Dindik Pacitan)
"Asumsi kami dari seluruh ruangan yang rusak nanti membutuhkan anggaran kurang lebih Rp1 miliar. Itu untuk 6 ruang kelas, perpustakaan, ruang UKS, dan ruang Kepsek," jelas Wahyono.
Pun demikian, usulan perbaikan tersebut masih terdapat kendala. Data dapodik dari sekolah belum menggambarkan tentang kondisi riil bagian yang rusak sehingga terjadi ketidaksesuaian data dari dinas. Padahal, rencana rehab pun ditarget rampung pada 2024 mendatang.
"Tahun ini sudah kami data, terakhir tanggal 31 Maret 2023 nanti. Kami akan mengambil langkah yang tidak biasa, kami undang kepsek dan petugas Dapodiknya agar diperbaiki di kantor juga sehingga kami bisa mengetahui apakah diperbaiki apa belum," ucap Wahyono.
Selain itu pihaknya mencatat beberapa sekolah yang saat ini menjadi prioritas perbaikan meliputi tiga kecamatan, yakni Bandar, Nawangan dan Punung meliputi SD Kledung 1, SDN 2 Bangunsari SDN Sempu 2 dan SDN 2 Mantren.
"Kami hanya mengusulkan sekian ruang yang rusak, nanti penentuan anggaran langsung dari pusat," katanya.
Agar tidak terjadi kekeliruan data entry, para Kepala Sekolah, dan petugas Dapodik di Kabupaten Pacitan diminta untuk menyampaikan laporan secara riil. (*)