KETIK, SURABAYA – PPBD SMA/SMK 2023 di Jawa Timur yang dilaksanakan secara online, tampaknya masih terdapat beberapa kendala. Salah satunya terdapat perbedaan nilai antara situs PPDB dan rapor para peserta didik.
Seperti yang dialami oleh siswa SMPN 20 Surabaya Kenzi, ditemani kakaknya, Bagas mendatangi Kantor UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (TIKP) Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, untuk mengadu mengenai perbedaan nilai antara rapor dan yang terinput di sistem.
Ia mengaku sebelumnya nilai agama mengalami perbedaan di mana nilai yang tercantum pada rapor 93 namun yang terinput 90. Namun setelah dilakukan pembenaran selanjutnya mata pelajaran bahasa Indonesia yang mengalami kesalahan input dari nilai 90 ke 87 di sistem.
Bagas dan adiknya Kenzi saat memberikan keterangan pada awak media, Selasa (20/6/2023). (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)
"Jadi ini sudah 2 kali saya ke sini, sebelumnya nilai agama. Setelah dilakukan pembenaran, sekarang gantian yang bahasa Indonesia," jelas Bagas.
Kesalahan ini pun sempat membuat Bagas kesal, karena dapat menghambat pendaftaran adiknya ke sekolah yang dinginkan. Apalagi adiknya mengikuti seleksi jalur prestasi yang mana nilai rapor sangat berpengaruh agar dapat masuk ke sekolah yang diinginkan.
"Tadi katanya sudah diperbaiki, besok disuruh cek lagi oleh petugas. Namun jika masih belum bisa, saya akan ke sini lagi," tambahnya.
Sementara itu Koordinator IT PPBD SMA/SMK 2023, Dwi Sunaryono menjelaskan jadi memang permasalahan nilai yang tidak sama ini sudah telusuri dan akan diperbaiki.
"Jadi sebelumnya siswa dipersilahkan untuk memeriksa nilai hasil upload. Jika benar bisa diklik, namun jika salah siswa dapat memperbaiki sendiri melalui aplikasi," ujar Dwi.
Menurut Dwi memang banyak siswa SMPN 20 Surabaya yang nilainya berbeda antara rapor dan sistem. Sejauh ini tim IT PPBD sudah melakukan perbaikan namun memang masih ada beberapa kendala.
"Jadi untuk SMP 20 ini sudah banyak yang diperbaiki, kami meminta mereka menyertakan foto rapor sebagai bukti. Tadi ada yang masih salah akan segera kami perbaiki," pungkas Dwi.(*)