KETIK, BANDUNG – Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo menjenguk salah satu korban insiden kerusuhan seusai laga Persib-Persija di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung pada Senin (23/9/2024) lalu.
Akibat kericuhan ini, menurut catatan Persib Bandung ada 21 orang yang terluka yang umumnya diderita para stewart.
"Hari ini kami bersama dengan manajemen Persib dan teman-teman Bobotoh mengunjungi saudara Irfan, yang masih dalam perawatan di Rumah Sakit Otista karena perlu penanganan lebih lanjut di bagian tulang punggungnya. Kemarin ada 9 orang yang berobat, namun yang 8 sudah pulang untukrawat jalan," kata Kaporestabes Bandung di RSUD Otista Soreang, Rabu (25/9/2024).
Hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap para oknum supporter yang melakukan tindakan kekerasan.
"Beberapa orang sudah kami identifikasi dan ada juga satu orang yang sudah kami tangkap," ungkap Kapolrestabes.
Kombes Pol Kusworo menjelaskan, insiden berawal dari dugaan adanya oknum stewart yang melakukan tindakan intimidasi kepada bobotoh. Sebelumnya bobotoh sempat berunjuk rasa ke Graha Persib untuk mendapatkan klarifikasi soal intimidasi.
"Sebelumnya pada hari Sabtu atau Minggu mereka melakukan unjuk rasa ke Graha Persib. Lalu kemudian ditindaklanjuti kekeselan oknum bobotoh ini kepada stewart, pada kejadian seusai pertandingan Persib melawan Persija," imbuh Kusworo.
Atas kejadian kekerasan itu setelah berkomunikasi dengan SSO (Safety Security Officer), personil pengamanan Polresta Bandung langsung bergerak cepat secara persuasif mengamankan kerusuhan.
Dalam tempo 5-10 menit, situasi sudah kondusif dan normal kembali. Para bobotoh yang turun ke lapangan pun kembali masuk ke tribun, sehingga para stewart yang terluka langsung dievakuasi ke rumah sakit.
Para supporter dan pemain baik dari Persib dan Persija pun dapat meninggalkan stadion dengan aman dan tertib tanpa ada gangguan apapun.
Kusworo berharap kejadian ini menjadi yang terakhir kalinya. Menurutnya, suporter yang baik adalah suporter yang bisa memberikan support semangat dukungan kepada tim kesebelasan yang didukungnya.
"Jangan justru supporter-nya malah menjadi beban bagi tim kesebelasan," pesan Kusworo. Ia menyatakan terhadap para oknum pelaku tindak kekerasan ini pihaknya akan memberi pelajaran agar tindakan oknmu ini supaya tidak dicontoh oleh supporter yang lain.
Sementara itu Ketua Viking Persib Club, Tobias Ginanjar menambahkan, mewakili para bobotoh pihaknya turut berempati dan sudah meminta maaf secara langsung kepada korban yang masih dirawat di rumah sakit, atas tindak kekerasan yang terjadi yang menurutnya pun tidak bisa dibenarkan.
"Kami juga mengapresiasi langkah Pak Kapolres beserta jajaran yang pada saat kericuhan terjadi mampu mengendalikan situasi dengan cepat, tidak terlalu represif, cara-caranya sangat persuasif, sehingga tidak menimbulkan korban yang lebih banyak," kata Tobias.
Pihaknya pun mendukung kepolisian untuk melakukan penganan dan penindakan terhadap pelaku tindak kekerasan.
"Kami dari Bobotoh tidak akan menghalang-halangi proses hukum karena semua orang sama di mata hukum. Kita akan bersikap kooperatif terhadap langkah-langkah yang akan dilakukan pihak kepolisian," ungkap Tobias.
Sementara untuk sanksi internal, jika memang ada anggota VIking terbukti melakukan tindak kriminal. "Kita juga tidak akan membela pelaku dan mungkin saya pun sebagai ketua siap bertanggung jawab karena mungkin saya telah gagal dalam membina anggota," tandas Tobias. (*)