KETIK, SURABAYA – Puluhan peserta pelatihan Master Trainer yang digelar Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur, Kadin Institute, IHK Trier Jerman, GIZ Jerman dan S4C Swisscontact telah menyelesaikan seluruh rangkaian dan siap melatih serta menguji pelatih tempat kerja.
Direktur Kadin Institute yang juga Wakil Ketua Umum Bidang SDM dan Ketenagakerjaan Kadin Jatim Nurul Indah Susanti mengatakan, pelatihan Master Trainer ini untuk menyiapkan SDM yang mampu mencetak pelatih di tempat kerja karena jumlahnya di Jatim masih sangat kurang.
"Saat ini Jatim hanya memiliki 7 Master Trainer. Sementara untuk vokasi kebutuhan sangat luar biasa. Seluruh kab kota kita gerakkan semua untuk pelaksanaan revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi sesuai amanat Perpres 68/2022," ungkap Nurul saat penutupan Pelatihan Master Trainer di Gedung Kadin Institute, Surabaya, Senin (12/6/2023).
Keberadaan Master Trainer ini juga akan membantu menyuarakan revitalisasi vokasi di Jatim dan seluruh Indonesia. Sehingga kebutuhannya diperkirakan akan menambah terus seiring dengan target pemerintah SDM unggul di tahun 2045.
Saat ini pelatihan Master Trainer yang digelar Kadin Jatim diikuti oleh 13 peserta, di antaranya perwakilan dari PT PAL, PT. Charoen Pokphand Indonesia, PT Satoria Grup, PG Rajawali I, PT. Indiratex Spindo, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Negeri Surabaya, Rumah Vokasi Gresik dan Dinas Pendidikan Jatim.
"Dari 7 orang menjadi 20 orang dan seterusnya. Ini adalah momen khusus di Indonesia karena baru di Jatim melaksanakan Master Trainer dengan keterlibatan murni dari Jatim. Kalau biasanya kita hanya bisa mengirimkan satu dua orang saja untuk mengikuti peserta pelatihan master trainer, maka sekarang kita yang mengadakan," tandas Nurul.
Koordinator Program Kemitraan Vokasi IHK (Kadin Trier Jerman) Andreas Gosche mengatakan bahwa reformasi pendidikan dan pelatihan vokasi yang sedang dilakukan adalah sebuah proses yang cukup panjang. Dan master trainer adalah salah satu unsur yang sangat diperlukan.
"Kadin Jatim adalah satu-satunya Kadin yang konsisten dalam mengimplementasikannya," ujar Gosche.
Asisten Program Kemitraan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi IHK KADIN Trier Jerman Mohamad Reza Nurhardyansyah menambahkan, penambahan jumlah Master Trainer ini akan memudahkan Kadin Jatim untuk mencetak Pelatih Tempat Kerja di daerah.
Itu karena peserta yang ikut saat ini berasal dari berbagai daerah di antaranya Surabaya, Gresik, Pasuruan, Malang dan Kediri.
"Seperti beberapa waktu yang lalu, Kadin Jatim melaksanakan pelatihan Pelatih Tempat Kerja di Kediri, Master Trainer harus kita datangkan dari Surabaya. Nah, kalau di sekitar Kediri ada, akan jauh lebih mudah untuk melaksanakannya," kata Reza.
Reza menjabarkan sebab Pelatih Tempat Kerja adalah jantung dari pelaksanaan vokasi. Artinya, dengan digelarnya pelatihan Master Trainer oleh Kadin Jatim ini akan mendorong percepatan pelaksanaan revitalisasi pendidikan vokasi. "Untuk mencetak SDM unggul dan berdaya saing," tegas Reza.
Salah satu yang di depan mata adalah perusahaan akan memiliki SDM yang mampu menularkan ilmu baru dari pelatihan untuk kemajuan pelaksanaan vokasi di perusahaan.
Ia berharap, ke depannya akan ada banyak perusahaan yang ikut berpartisipasi aktif dengan mengirimkan calon kandidat baru yang mengikuti pelatihan ini sehingga revitalisasi vokasi bisa semakin membumi dan diketahui banyak pihak. Kerja sama dengan institusi pendidikan juga semakin meluas. (*)