KETIK, SURABAYA – Jelang pelaksanaan Piala AFF U-19, kesiapan venue atau lokasi pertandingan menjadi perhatian khusus. Perwakilan dari tiga lapis induk organisasi sepak bola melakukan inspeksi ke Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Senin (27/5/2024).
Mereka adalah Tournament Director Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Ronny J. Suhatril dan Komisaris Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) serta Federasi Sepak Bola Asia (AFF), Mohd Saifuddin Abu Bakar.
Dalam inspeksi kali ini, Ronny dan Saifuddin menyampaikan beberapa catatan penting untuk segera ditindaklanjuti oleh jajaran Pemkot Surabaya, sebelum pelaksanaan Piala AFF U-19 berlangsung.
Catatan itu di antaranya adalah soal lampu, rumput, rekayasa lalu lintas, transportasi, parkir penonton, lapangan stadion, pintu gerbang stadion, dan sebagainya.
Ronny menyampaikan, standar pertandingan Piala AFF U-19 nanti, tidak akan berbeda jauh dengan standar yang ditentukan oleh FIFA pada saat Piala Dunia U-17 2023.
Menurutnya sejauh ini, venue Stadion GBT saat ini tidak terlalu ada catatan yang terlalu krusial, karena kondisinya sudah sesuai dengan standar internasional.
“Nanti kita akan melakukan treatment, tinggal copy paste sama seperti yang terdahulu, hanya saja nanti menyesuaikan jadwal pertandingan saja, karena ada pertandingan yang digelar sore, dan malam. Sedangkan nanti yang di Tambaksari, mungkin ada sedikit pengaturan contraflow lalu lintasnya,” ujarnya.
Tidak hanya itu, Ronny juga menjelaskan soal akses internet di venue Stadion GBT dan G10N. Ia menerangkan, treatment koneksi internet juga masih sama standarnya dengan pertandingan Piala Dunia U-17, yang sebelumnya digelar di Stadion GBT.
Ronny juga memberikan catatan mayor untuk perbaikan lampu di Stadion G10N. Ia berharap kepada Pemkot Surabaya, agar alat penerangan di Stadion G10N ditambah sesuai dengan standar yang ditentukan oleh FIFA dan AFF.
Ia memaparkan, pertandingan Piala AFF U-19 2024 nantinya akan menggunakan dua venue legendaris di Kota Surabaya.
Kedua venue itu diantaranya adalah, Stadion GBT sebagai main venue atau lokasi utama pertandingan. Sedangkan Stadion G10N Tambaksari menjadi venue kedua. Pertandingan Piala AFF U-19 kali ini juga akan diikuti oleh 12 tim sepak bola dari negara ASEAN.
“Ini pertama kalinya diikuti penuh oleh negara-negara di ASEAN. Biasanya hanya 11, nah pada sesi ini semuanya ikut, termasuk Australia. Jadi nanti terbagi menjadi tiga grup, satu grup terdiri dari empat tim, yakni Grup A, Grup B, dan Grup C. Pertandingannya akan berlangsung setiap hari,” paparnya.
Lebih lanjut, menurut Ronny, tujuan inspeksi ini adalah untuk memastikan kesiapan venue dalam menyambut pertandingan Piala AFF U-19, pada 17-29 Juli 2024.
Ronny mengatakan, inspeksi kali ini bertujuan untuk memastikan kesiapan venue yang akan digunakan sebagai tempat pertandingan Piala AFF U-19.
Dirinya menyampaikan, inspeksi yang dilakukan oleh PSSI dan AFF kali ini ada dua tempat, diantaranya Stadion GBT dan Gelora 10 Nopember (G10N).
Nantinya Stadion GBT dan G10N bakal digunakan untuk dua kompetisi yaitu AFF U-19 dan U-16.
"Untuk pertandingan U-16 diselenggarakan di Surakarta, pada bulan Juni, dan U-19 yang dahulunya diselenggarakan di Stadion Gelora Delta Sidoarjo (GDS), sekarang kita pindah ke Stadion GBT,” kata Ronny dikutip pada Selasa, (28/5/2024).
Di samping itu, Kabid Olahraga Disbudporapar Kota Surabaya, Eringgo Perkasa menyampaikan, bahwa sejauh ini pemkot telah melakukan berbagai upaya untuk mempersiapkan venue Piala AFF U-19, baik di Stadion GBT, maupun G10N.
“Perbaikan itu terus kita lakukan bersama Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya dan Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya,” kata Eringgo.
Eringgo memastikan, perbaikan-perbaikan minor di Stadion GBT dan G10N akan tuntas sebelum tanggal 17 Juli 2024.
Pembenahan minor tersebut tidak hanya dilakukan di Stadion GBT dan G10N saja, akan tetapi juga dilakukan di lapangan latihan A, B, C, di area Stadion GBT dan lapangan Thor di Gelora Pancasila.
“Yang ada di Tambaksari ini kami juga berbenah, dan juga di sisi belakangnya ada asrama Karanggayam, karena itu nanti juga akan digunakan sebagai tempat pendidikan Persebaya,” pungkasnya. (*)