KETIK, SURABAYA – Industri fashion atau tekstil merupakan penyumbang sampah terbesar ketiga setelah setelah industri energi dan industri pertanian. Oleh sebab itu hal ini perlu menjadi perhatian untuk menjaga kelestarian lingkungan. Berangkat dari hal tersebut Januar Ester Jodiningtyas yang merupakan seorang desainer membuat karya dengan konsep zero waste fashion.
Konsep zero waste fashion ini adalah proses pembuatan pakaian yang tidak menghasilkan sampah sama sekali dalam proses produksinya. Dimana setiap potongan kain akan digunakan, dan hal ini dapat mengurangi limbah yang dapat mencemari lingkungan.
"Zero waste ini adalah bagaimana caranya kita membuat 1 kain ini tanpa menghasilkan sampah atau perca kain. Hal ini tentunya berhubungan langsung dengan kelestarian lingkungan," jelas Januar di penyelenggaraan Surabaya Fashion Parade (SFP).
Dirinya menambahkan dalam membuat zero waste fashion salah satu tantangan yang dihadapi adalah pakaian yang dihasilkan tidak pas di badan atau bisa dibilang sedikit oversize dan bisa digunakan untuk beragam ukuran.
"Jadi karena tidak ada sampah. Makanya pakaian zero waste ini pasti longgar, atau bukan yang slimfit di badan," tambahnya.
Pada perhelatan SFP 2023, desainer asal Bekasi ini mengeluarkan koleksi berupa kebaya modifikasi yang diberi nama Kebaya Kali Suci.
Kebaya ini terinspirasi dari kata kali yang berarti sungai. Dimana tema tersebut digambarkan melalui poyongan kain yang elegan dan menggambarkan ketenangan.
"Jadi ini ada kebaya saya beri nama Kali Suci. Kebaya ini memiliki warna orange yang hangat dipadu dengan potongan kain yang elegan, walaupun longgar," pungkasnya.(*)