KETIK, JAKARTA – Perusahaan asal Inggris yang bergerak di bidang transportasi, Crossrail Ltd menunjukan ketertarikannya untuk berinvestasi pada sarana perkeretaapian di Jawa Timur. Ketertarikan ini ditunjukkan dengan penyampaian Letter of Intent (LoI) saat saat temu bisnis dan investasi di London.
Crossrail Ltd merupakan pengelola berbagai Elizabeth Line yang merupakan jalur kereta api bawah tanah yang membentang sepanjang 100 km dari dari Reading dan Heathrow di bagian Barat Kota London melalui jalur terowongan bawah tanah sepanjang Sheffield dan Abbey Wood.
Terdapat 41 stasiun pemberhentian di sepanjang jalur Elizabeth Line, yang 10 diantaranya baru dibangun. Saat ini Elizabeth Line melayani sekitar 200 juta penumpang setiap tahunnya.
Khofifah melihat rute yang ada sarana transportasi di Elizabeth Line, UK (Foto: Humas Pemprov Jatim)
“Elizabeth Line menjadi bagian yang sangat penting bagi TfL karena berbeda dengan jalur MRT lainnya yang sudah dibangun sebelumnya.," jelas Khofifah saat mencoba MRT di Elizabeth Line.
Melalui pertemuan ini Khofifah berharap terjadi transfer pengetahuan sehingga nantinya teknologi serupa dapat diterapkan di Jawa Timur. Selama ini sektor transportasi mendapatkan perhatian lebih Pemprov Jatim karena dapat mendorong peningkatan perekomomian melalui konektivitas antar wilayah.
"Setelah ini proses transfer of knowledge akan dilakukan secara virtual oleh tim TFL dengan tim dari Jawa Timur," imbuhnya.
Untuk mempercepat realisasi pembangunan transportasi berbasis rel tersebut, Pemprov Jatim telah menyelesaikan penyusunan feasibility study untuk Surabaya Regional Railways Line (SRRL) dan Sustainable Urban Mobility Plan (SUMP) dari Jerman, serta Pre-feasibility study Urban Mass Rapid Transit System (UMTS) dari Jepang.
"Penyusunan dokumen perencanaan tersebut merupakan bagian dari readiness criteria dalam pembangunan transportasi publik (MRT, LRT, BRT, dan lain-lain)," tegas Khofifah.
Membangun koneksitas transportasi publik merupakan hal penting untuk memudahkan mobilitas/pergerakan barang dan jasa masyarakat, industri dan wisata. Terutama di wilayah aglomerasi Surabaya.(*)