KETIK, MALANG – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan harga sembako di Jatim terpantau stabil. Hal itu diungkapkan Gubernur Khofifah dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Malang bersama Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo.
Untuk mengendalikan laju inflasi di daerah, Pemprov Jatim bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jatim selalu berupaya untuk memastikan harga sembako terkendali sehingga dapat dijangkau oleh masyarakat.
"Tidak ada kenaikan harga sembako di sini. Semua terkendali dengan baik sehingga masyarakat bisa menjangkaunya,” kata Gubernur Khofifah saat meninjau harga sembako di Pasar Bululawang, Kabupaten Malang, Senin (24/7).
Saat Gubernur Khofifah dan Presiden Jokowi mengunjungi pasar Bululawang, harga sembako masih sesuai harga ececeran tertinggi (HET). Harga daging ayam Rp 34.000,- per kilogram dan harga bawang merah Rp. 26.000,- per kilogram.
Gubernur Khofifah saat mendampingi Presiden Joko Widodo bersama sejumlah Menteri meninjau harga sembako di Kabupaten Malang, Senin (24/7/2023). (Foto: Humas Pemprov Jatim)
Pengendalian harga ini menjadi sangat penting untuk menjaga daya beli masyarakat terutama dari kalangan bawah. Selain itu permasalahan harga ini berkaitan erat dengan ketahanan pangan agar stok pangan tetap terjaga.
“Dengan menjaga stabilitas harga sembako dan memastikan daya beli masyarakat bisa menjangkaunya," tambah Khofifah
Di sisi lain, Presiden Joko Widodo mengapresiasi kestabilan harga sembako di Jawa Timur, terutama Kabupaten Malang. Keberhasilan pengendalian inflasi ini antara lain karena sebagian besar sembako merupakan produksi lokal dari Kabupaten Malang, sehingga harganya lebih mudah dikendalikan.
"Saya melihat harga-harga di sini sangat bagus. Daging ayam harganya Rp 34 ribu, bawang merah juga di harga Rp 26 ribu, murah sekali di sini," pungkas Presiden Jokowi.(*)