KETIK, SURABAYA – Semarak Hari Raya Idul Fitri selalu dibarengi dengan makanan-makanan yang bersantan khas masakan Indonesia.
Sajian-sajian yang biasa ada di Idul Fitri yaitu opor ayam, rendang, sayur labu, gulai hingga soto yang memiliki kuah kental dan berbumbu.
Makanan-makanan ini memang sangat nikmat disantap bersama keluarga maupun kerabat, namun jika terlalu banyak mengonsumsi santan akan memiliki efek kurang baik untuk tubuh.
Berikut inu risiko terlalu banyak mengonsumsi santan.
1. Naiknya berat badan
Selain mengandung tinggi lemak, santan juga tinggi akan kandungan karbohidratnya. Kandungan ini akan berbahaya bagi kesehatan apabila santan kelapa dikonsumsi berlebihan.
Salah satu dampak kebanyakan makan santan dengan kandungan karbohidratnya ini adalah meningkatkan berat badan.
Apalagi, makanan bersantan di momen Idul Fitri biasanya dikombinasikan dengan ketupat, nasi, dan kerupuk yang juga mengandung karbohidrat.
Ketika dibarengi dengan aktivitas yang minim setelah Lebaran, badan Anda pun kemungkinan akan lebaran atau melebar akibat asupan karbohidrat yang berlebihan tadi.
2. Kadar kolesterol meningkat
Setiap 300 ml santan mengandung hampir 90 persen lemak jenuh dari total kebutuhan harian orang dewasa normal.
Begitu juga dengan seporsi kelapa kering yang biasa digunakan sebagai bumbu rendang dan serundeng.
Bahkan, secangkir kelapa kering memiliki lemak jenuh lebih dari 100 persen batas atas yang disarankan.
Dengan tingginya kandungan lemah jenuh di dalam santan kelapa, risiko tingginya kadar kolesterol pun akan meningkat.
3. Muncul jerawat
Santan kelapa yang dikonsumsi secara berlebih dapat meningkatkan kadar minyak alami yang ada di bawah kulit menjadi terkontaminasi lemak jenuh.
Hal tersebut pada gilirannya akan menyumbat pori-pori, meningkatkan jumlah komedo, dan memicu munculnya jerawat.
Kandungan tinggi lemak pada santan juga dapat meningkatkan produksi minyak alami di kulit wajah Anda.
Apabila kondisi ini dibarengi dengan Anda yang tidak rajin membersihkan wajah, risiko munculnya jerawat semakin tinggi.
4. Mengalami sembelit
Santan kaya akan serat yang sangat tinggi, sehingga bagi sebagian orang akan mengalami masalah pencernaan. Biasanya santan tanpa pemanis mengandung 14 hingga 18 persen dari asupan serat harian.
Peningkatan mendadak ini dapat menyebabkan diare atau perut mengandung banyak gas, jika tubuh tidak terbiasa menyerap serat terlalu banyak.
5. Meningkatkan asam lambung
Santan yang dikonsumsi secara berlebihan kurang baik untuk kesehatan organ pencernaan. Hal tersebut bisa menimbulkan risiko peningkatan gas dan asam lambung.
Saat mengonsumsi santan secara berlebihan, perut akan terasa begitu penuh karena gas. Santan juga bisa memicu asam lambung yang bisa menyebabkan penyakit seperti maag maupun gastritis. (*)