Indah Kurnia Gandeng Bank Jatim Gelar Festival Indahnya Masa Jadul 

Editor: Moana

7 November 2022 05:41 7 Nov 2022 05:41

Thumbnail Indah Kurnia Gandeng Bank Jatim Gelar Festival Indahnya Masa Jadul  Watermark Ketik
Foto : Indah Kurnia saat menjadi juri lomba ngidung parikan bersama seniman ludruk Agus Kuprit, Minggu (6/11/2022).(Foto : Moana/KETIK)

KETIK, SURABAYA – Dalam rangka melestarikan warisan budaya bangsa, Anggota Komisi XI DPR RI Indah Kurnia menggandeng Bank Jatim menggelar sebuah festival bertajuk "Indahnya Masa Jadul" di Alun-alun Kota Surabaya Kompleks Balai Pemuda, Minggu (6/11/2022).

Acara ini menghadirkan beragam hiburan dari sejumlah daerah di Indonesia. Ada Tarian Tor Tor (Batak), Tari Lenso, Tari Banyuwangi, Kolintang, Ngidung Parikan, dan bermacam mainan tempo dulu.

Antusiasme pengunjung sangat tinggi. Mereka datang memenuhi halaman Alun-alun Kota Surabaya dan bergabung dengan keseruan permainan klompen raksasa kolosal, engkle, bekel, gobak sodor dan permainan dakon.

Selain itu, aneka stand kuliner berjajar di sepanjang arena pertunjukan. Pelaku UMKM menawarkan hidangan khas dari provinsi-provinsi di Tanah Air. Semanggi Surabaya, Masakan Manado, Kuliner Batak, Lontong Kupang dan lain sebagainya.

Tanding Ngidung Parikan

Keseruan lain dalam acara ini adalah kompetisi parikan atau pantun dalam logat Suroboyoan. "Tuku roti nang Pasar Turi. Nang Keputran tuku kwaci. Nek NKRI itu harga mati. Kidung parikan iku kudu lestari," ucap Indah Kurnia saat menyampiakan parikan ciptaannya sendiri saat membuka babak final lomba ngidung parikan (6/11).

Indah Kurnia mengatakan, lomba ini total mengumpulkan 85 pendaftar. Sepuluh di antaranya lolos ke babak final untuk tampil langsung di hadapan para juri. Atraktif, komunikatif dan sangat menghibur. Indah bahkan mengaku kagum. Karena rerata mereka adalah generasi muda yang memiliki kepedulian untuk melestarikan budaya parikan.

Pada lomba ini peserta dibagi dalam dua kategori. Yaitu pelajar dan umum. Mereka berasal dari berbagai daerah. Mulai Trenggalek, Blitar, Ponorogo, Malang dan Surabaya sendiri.

Pada momen tersebut, Seniman Ludruk Tobong Agus Kuprit memberikan apresiasi. Ia juga didapuk menjadi juri.

Agus mengaku senang. Telah lama ia merindukan suasana kehidupan berkesenian di Kota Surabaya seperti dahulu. Festival Indahnya Masa Jadul seolah oase bagi para seniman tradisional.

"Teman-teman seniman ingin melestarikan seni Kidungan Jula Juli Parikan yang seperti ini," ujar Cak Agus Kuprit.

Kidungan selama ini yang ia kenal adalah kidungan bercerita. Bukan parikan seperti yang diinisiasi oleh Indah Kurnia.

"Ini ide dari Ning Indah Kurnia. Jadi selama saya itu muda dulu dua kali berturut-turut juara lomba yang diadakan oleh Majalah Sarina. Terus saya ada kepercayaan jadi juri. Selama itu nggak ada kidungan Jula Juli parikan kayak ini," ungkap Agus yang mengaku memberikan acungan jempol kepada Indah Kurnia.

"Baru pertama ini ide dari Ning Indah, wah aku ini seniman tapi kecolongan nggak punya ide kayak gitu," ucap Cak Kuprit berkelakar.

Inovasi baru dalam kidungan Jula Juli Parikan ini diharapkan menjadi pengenalan kepada generasi muda Surabaya. "Supaya ciri khas Arek Suroboyo nggak hilang," ungkap Cak Agus.

Apresiasi Seniman Tradisional

Indah Kurnia berharap festival ini menjadi wadah bagi para seniman tradisional. Ia bercerita, bahwa dahulu mereka kerap tampil dan berkumpul di Taman Hiburan Rakyat (THR). Namun kini tempat itu telah tutup. Sehingga seniman tradisional kehilangan tempat aktualisasi bagi karya-karya mereka. Terutama bagi seniman tradisional seperti ludruk dan kidungan.

"Ini pekerjaan rumah kita bersama agar tontonan saya di masa kecil kembali lagi," kata Indah yang mengaku sangat merindukan pementasan seni tradisional di THR.

Oleh karena itu, ia memiliki tekad kuat mengembalikan kejayaan seni tradisional di tengah masyarakat urban yang serba digital.

"Saya ingin menyeimbangkan dan nguri-nguri budaya, jadi saya siapkan ajangnya bersama Bank Jatim dan sangat responsif," ujar Indah.

Apalagi, lanjutnya, Surabaya sebagai hub merupakan kota plural dengan beragam etnis dan budaya. Kehidupan aman, damai, tenteram dan solidaritas sangat terasa. Indah ingin festival tersebut dapat menjahit silaturahmi dengan cara menyenangkan.

"Dengan ajang seperti ini mereka senang sekali, karena kita tampilkan bukan hanya tarian dan nyanyiannya. Tapi termasuk juga makanan," imbuhnya.

Indah Kurnia merasakan kebahagiaan saat melihat tingginya minat peserta dan pengunjung untuk menikmati festival yang ia rancang.

Karena lewat ajang ini, para generasi muda bisa saling bersosialisasi dan berkomunikasi dalam sebuah wadah seni budaya tradisional.

"Ini nanti Insya Allah akan kita buat sebagai annual event bersama dengan Bank Jatim dan titlenya saya kasih Indahnya Masa Jadul," ungkapnya lebih lanjut.

Lewat seni budaya tradisional, Indah mengungkapkan banyak memetik nilai kehidupan. Kehidupan seniman rata-rata sangat sederhana dan ingin memberikan hiburan bagi masyarakat lewat karya pertunjukan.

"Sehingga ini juga cara saya mengapresiasi seniman tradisional," tandasnya.

Ia berharap program ini akan berlanjut hingga tahun-tahun mendatang karena melihat respon positif dari masyarakat.

Senada, Direktur TI dan Operasi Bank Jatim Tonny Prasetyo menyatakan bahwa Bank Jatim siap memberikan dukungan untuk agenda ini ke depan.

"Ini adalah cara kita melestarikan budaya. Kita all out semua pasti kita dukung," kata Tonny saat menghadiri festival Indahnya Masa Jadul yang diinisiasi oleh Indah Kurnia tersebut.(*)

Tombol Google News

Tags:

Indah Kurnia Indahnya Masa Jadul Festival budaya Surabaya