KETIK, SURABAYA – Sekitar 100 orang hadir dalam acara Diskusi Publik dengan tajuk Perkembangan Sistem Transaksi Digital di Indonesia.
Acara ini diikuti oleh para pelaku UMKM yang berasala dari tiga wilayah di Surabaya, yaitu Kecamatan Sukolilo, Kecamatan Tegalsari dan Kecamatan Wiyung. Peserta didominasi oleh Ibu-Ibu.
Acara yang dilaksanakan di Hotel Papilio Surabaya pada Senin (24/7/2023) tersebut dihadiri oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur Dody Zulverdy serta Anggota DPR RI Komisi XI Indah Kurnia.
Dalam sambutannya, Dody Zulverdy menyampaikan bahwa segala sistem yang dibangun oleh Bank Indonesia harus mampu membuat perekonomian berjalan efisien.
"Melalui QRIS ini diharapkan agar aktivitas perekonomian masyarakat pada era modern ini berjalan secara efisien," harapnya.
Dody juga mengajak agar para pelaku UMKM memanfaatkan dan menggunakan QRIS.
"Saat ini kami di Bank Indonesia berusaha meningkatkan pengguna QRIS, dari 26 juta menjadi 45 juta pada tahun ini," ungkapnya.
Defrialdy Bramasta atau biasa disapa Bram sebagai narasumber yang ditugaskan oleh Bank Indonesia Jawa Timur menjelaskan bahwa QRIS merupakan cara pembayaran nirsentuh atau biasa disebut touchless. Cukup dengan scan barcode saja.
Bram menyampaikan bahwa banyak keuntungan bagi merchant atau pedagang bila menggunakan QRIS dalam transaksinya.
"Selain bisa mendapatkan credit profile, QRIS juga bisa mendatangkan keuntungan melalui berbagai tawaran promosi dari penyedia jasa pembayaran (PJP)," jelas Bram.
Acara yang dilaksanakan pada Senin (24/7) sekira pukul 10.00 WIB itu juga dihadiri oleh Indah Kurnia anggota DPR RI dari komisi XI.
Dalam sambutannya, Indah Kurnia berpesan agar pelaku UMKM terus mengedukasi diri memgenai hal yang bermanfaat terutama mengenai keuangan.
"UMKM adalah soko guru perekonomian nasional, maka keberadaan UMKM harus terus dijaga dan ditingkatkan," jelasnya.
Indah menambahkan, para pelaku UMKM yang sering ia temui dominan adalah ibu-ibu. Maka, ia mendorong agar ibu-Ibu ini harus terus berjuang mengedukasi diri terutama mengenai keuangan.
"Ibarat sebuah negara, Ibu-Ibu ini adalah menteri keuangan," jelas Indah.
"UMKM adalah ujung tombak perekonomian negara ini. Maka keberadaan UMKM harus kita jaga dan kita kembangkan terus," pungkasnya.(*)