KETIK, JEMBER – Kabar menggemparkan kembali datang dari Kabupaten Jember, tepatnya di Kecamatan Sumberbaru. Seorang perempuan melahirkan bayi perempuan di tepi jalan desa Jambesari tanpa pertolongan medis pada Rabu (20/12/2023) dini hari.
Perempuan itu saat tengah malam dilarikan ke Puskesmas Sumberbaru oleh suaminya, namun saat pertengahan perjalanan, di sekitar Desa Kaliglagah, mereka berhenti karena mengalami rasa sakit hebat yang tidak tertahankan.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, ini merupakan kehamilan keenamnya sehingga proses persalinan berjalan begitu cepat. “Memang dipahami biasanya anak ke-enam ini tidak perlu menunggu lama pembukaan lengkap,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Jember dr. Hendro Soelistijono di Puskesmas Sumberbaru.
Perempuan itu kemudian melahirkan mandiri tanpa bantuan medis di tepi jalan tersebut. Kendati demikian, Hendro menjelaskan jika bapak dari bayi tersebut sudah meminta pertolongan kepada bidan setempat.
“Tapi rupanya bidan tersebut tidak mau menolong sehingga memanggil bidan yang punya wilayah (Jambesari) untuk dilakukan perawatan bayi,” lanjutnya.
Kondisi ibu dan bayi sehat. Karena tidak mau dirawat di Puskesmas Sumberbaru mereka akhirnya dibawa pulang. “Ini proses pembrojolan biasa saja bukan penelantaran pasien,” imbuh pria berkacamata itu.
Atas insiden tersebut, Hendro menyesalkan bidan yang menolak menolong ibu tersebut ketika proses bersalin. “Saya sangat menyesalkan komentar bahwa tidak menolong karena takut disalahkan karena tidak punya izin, itu salah besar,” tegasnya.
Terkait bidan yang enggan menolong itu, menurutnya untuk menangani pasien dalam kondisi gawat darurat tidak perlu menunjukkan Surat Izin Praktik (SIP). Sebab hal itu hanya administrasi tempat saja.
“Ini masalah kemanusiaan, setidaknya jika tidak berani menolong karena bukan kewenangannya setidaknya diantar atau ditelponkan,” urai mantan Direktur RSD dr. Soebandi itu.
Selanjutnya, pihaknya akan melakukan konfirmasi lebih lanjut. “Kami koordinasikan dengan IBI untuk menanyakan alasan bidan yang bersangkutan tidak menolong,” tutupnya.(*)