KETIK, MALANG – Komunitas Disabilitas Omah Gembira tengah berupaya menghilangkan charity based, atau rasa belas kasih dalam membeli produk buatan kelompok difabel. Melalui Kelompok Usaha Kriya Gembira, karya-karya difabel Kota Malang diaplikasikan menjadi produk yang lucu dan unik.
Salah satu pendamping difabel, Atika Zania menjelaskan Kriya Gembira menjadi wadah pekerjaan bagi para difabel yang bergabung.
"Tujuan kami untuk menjadi wadah pekerjaan bagi mereka (kelompok difabel). Kita ingin menghilangkan charity based, kadang orang suka beli barang dari disabilitas karena kasihan, bukan memang suka dengan kualitasnya," terang Atika, Sabtu (10/6/2023).
Produk yang dihasilkan oleh teman-teman difabel dari Kriya Gembira (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)
Produk-produk yang dipasarkan pun cukup beragam. Mulai dari tas, baju, pin, hingga aksesoris. Desain pun terlihat trendi dan mengikuti minat pasar saat ini.
"Dengan begitu orang-orang yang beli produk kami, ya karena produknya lucu dan bagus. Kita ingin menghilangkan charity based," serunya.
Kriya Gembira saat ini berbasis di Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Dengan anggota yang dimiliki sekitar 45 orang.
Setiap minggunya, kelompok tersebut memiliki kegiatan rutin di 12 paguyuban di Malang Raya. Seperti di Kedungkandang, Klojen, Lowokwaru, Singosari, Lawang, Ngantang, dan sebagainya.
"Kriya Gembira ini memang sebuah inkubasi bisnis yang berfokus pada teman-teman disabilitas. Kita ingin membantu mereka untuk mengimplementasikan (karya-karya) melalui produk-produk ini," sambung Atika.
Atika menjelaskan bahwa produk-produk yang telah digarap, langsung dipasarkan secara online maupun offline melalui bazar.(*)