KETIK, SURABAYA – Kedua kalinya, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Surabaya menyabet juara di pagelaran Demo Day Program Digital Skills. Sekolah negeri non formal yang terletak di Surabaya Utara ini sebelumnya berhasil meraih Juara Terbaik 2 Aplikasi Website di Demo Day Digital Skills Programme 2023.
Tahun ini, Alexia Zolie Fortunata dan Felisha Putri Prasetyo mampu membuktikan kemampuannya di bidang digital dengan menyabet prestasi Juara Terbaik 2 Bidang Aplikasi Website Program Digital Skills yang digelar Kamis, 22 Agustus 2024.
Kedua siswi SKB ini berhasil melanjutkan prestasi yang pernah diraih Mutiara Elok Pertiwi dan Naufal Abdul Razaq, peserta Program Digital Skills 2023 dengan menampilkan karya digital terbaik bernama Main Yuk.
“Perasaannya campur aduk sebenarnya. Yang jelas sangat senang, meski tadi ada sedikit eror tetapi sudah terbalaskan dengan juara ini,” ucap Alexi dan Felisha saling bersahutan.
Alexia (kanan) dan Felisha (kiri) dengan bangga membawa piala juara 2 dan sertifikat penghargaan di Program Digital Skills (Foto: Fatimah/Ketik.co.id)
Sambil memegang piala dan sertifikat penghargaan, wajah mereka tampak sumringah saat diwawancara Ketik.co.id.
Mereka bercerita untuk mendapatkan prestasi ini bukanlah hal mudah. Sebab, ini pertama kalinya mereka membuat aplikasi berbasis website. Keduanya belajar membuat aplikasi digital mulai dari nol didampingi langsung oleh trainer dari sekolah dan para mentor dari Program Digital Skills.
“Awalnya kami benar-benar tidak tahu. Kami belajar dari nol untuk membuat aplikasi ini,” ungkap Alexi.
Saat proses membuat aplikasi, mereka sempat merasa kebingungan dan kesulitan. Namun, karena tekad kuat dan rasa saling support satu sama lain, mereka bisa membuktikan kemampuannya sampai bisa mengikuti Bootcamp selama dua hari lalu sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Demo Day.
Begitu pun saat mempresentasikan produk digitalnya di hadapan Dinas Pendidikan Jatim, Dinas Pendidikan Kota Surabaya, UNICEF Indonesia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Kadin Jatim, Konsulat Jenderal Australia, dan undangan penting lainnya. Mereka mengaku sempat merasa gugup dan cemas.
“Sempat ada rasa minder karena melihat peserta lain bagus-bagus. Gugup juga, merasa bisa tidak ya. Kami latihan terus bagaimana cara presentasi biar tidak gugup,” ungkap Felisha.
Setelah latihan berkali-kali, perasaan itu berhasil mereka tepis dengan penampilan ciamik penuh keyakinan. Mereka berhasil mengenalkan website yang membantu belajar siswa SKB bernama Main Yuk hingga meraih Juara Terbaik 2 Aplikasi Website di pagelaran Demo Day tahun ini.
“Persiapannya cukup singkat ketimbang tahun lalu. Kira-kira tidak ada satu bulan kami mempersiapkannya. Jadi agak ngebut,” ucap Felisha.
Ini merupakan prestasi paling istimewa dan terbaik yang pernah mereka raih. Sebelum sekolah di SKB, kedua siswi kelas 11 ini pernah menjuarai Paskibraka se-Jawa Timur bahkan se-Jawa-Bali, tapi mereka mengakui prestasi di Program Digital Skills inilah yang paling membanggakan.
“SKB ini kan sering dipandang rendah karena kami kejar paket C. Banyak orang bilang sekolah paket C itu kurang bagus. Tapi sekarang kami bisa membuktikan kalau SKB itu sama seperti sekolah formal lainnya yang bisa berprestasi,” ungkap keduanya.
Robby Heriaji, pembimbing Program Digital Skills SKB Kota Surabaya mengatakan sangat bangga dan senang melihat anak didiknya mendapatkan prestasi kedua kali ini. Guru olahraga SKB ini berharap pihaknya terus bisa diberikan kesempatan mengembangkan bakat dan minat anak didiknya di bidang digital.
“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung, terutama Unicef dan Tim Digital Skills. Dengan kemenangan ini, SKB Negeri Surabaya perlu merefleksikan diri atas prestasi yg didapatkan. Ini akan membantu kami belajar dan tumbuh,” ungkap Robby.
Sebagai informasi, SKB merupakan sekolah non formal di bawah Dinas Pendidikan Jawa Timur. Sekolah ini memberi kesempatan bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu dan putus sekolah untuk melanjutkan pendidikan secara gratis.
SKB menjadi salah satu dari 133 sekolah formal maupun non formal se-Jatim yang mengikuti Program Digital Skills sejak tahun 2023-2024. Program yang digagas UNICEF bekerjasama dengan ITS, Dinas Pendidikan Jawa Timur, dan Dinas Pendidikan Kota Surabaya.
Tujuannya untuk membekali para siswa kemampuan digital memadai agar mereka siap bersaing di era transformasi digital seperti saat ini. (*)