KETIK, MUARA ENIM – Petani kopi di Kabupaten Muara Enim ditimpa kesedihan. Pasalnya, di penghujung tahun 2024 ini harga kopi mengalami penurunan harga.
Turunnya harga kopi di Muara Enim sudah dirasakan petani sejak satu minggu terakhir. Sebelumnya mereka sempat mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi selama hampir satu tahun.
Salah satu petani serta pemilik kebun kopi di Desa Segamit Muara Enim, Zulinto (49) mengeluhkan harga kopi yang kembali turun.
Meskipun tidak begitu signifikan, hal tersebut berdampak terhadap pendapatan petani yang sudah sejak puluhan tahun mengelola kebun kopi yang diwarisi orang tuanya.
"Harga kopi ini sempat naik di angka Rp 70 ribu per kilogram, sekarang turun jadi Rp 56 ribu paling kecil," katanya saat dihubungi jurnalis Ketik.co.id, Kamis, 26 Desember 2024.
Robusta merupakan jenis kopi yang paling banyak di tanam petani di wilayah ini, penjualan kopi di Desa Segamit juga sudah menembus pasaran di Sumatera bahkan Jawa.
Apabila harga kopi terus merosot, maka bisa jadi akan mempengaruhi proses pendistribusian.
"Kalau harga murah terus, kami khawatir nanti tidak sebanding dengan biaya giling hingga biaya distribusi," paparnya.
Belum lagi, sambung dia, kondisi cuaca juga menjadi faktor lain dari penjualan kopi saat ini.
"kalau hujan terus juga, proses penjemuran akan terkendala, tentu kami (petani) harus bisa putar otak, biar bagaimana caranya kebutuhan kopi Semende masih bisa memenuhi permintaan pasaran meskipun dengan harga murah," tururnya.
Sebab kualitas kopi masih akan tetap mempengaruhi harga, meskipun saat ini para petani tengah diterpa kegundahan.
Namun Zulinto tetap berupaya agar kualitas kopi di sana masih terjaga.
"Desember ini harga kopi menurun, dengan harga per kilogramnya sekitar Rp56 ribu sampai Rp58 ribu, perbedaan harga ini masih tergantung bagaimana kualitas kopi itu sendiri," ujarnya.
Bulan ini, jumlah buah kopi sedang, tentu tidak sebanyak pada saat panen raya (lima tahun sekali), saat ini istilahnya buah selang. Mengenai persiapan menghadapi musim, Zulinto juga menjelaskan bahwa kondisi dan jumlah buah cukup menjanjikan.
"Meski tampak menjanjikan, kita belum tahu ke depan akan seperti apa, lagi-lagi kami selalu berdo'a agar panen selanjutnya buah kopi melimpah dengan harga yang stabil seperti saat ini," harapnya.
Untuk persiapan menghadapi musim nanti, kondisi pupuk terbilang aman dan mudah didapat, tinggal perawatan dan bagaimana perkembangan cuaca ke depan seperti apa.
Zulinto kembali menjelaskan sejauh ini tidak ada kendala bagi para petani di Kecamatan Semendo terkhusus dirinya, tinggal bagaimana memastikan untuk musim panen nanti Kopi Semendo ini tetap terjaga secara kualitas dan cuaca berpihak pada petani. (*)