KETIK, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan kampung Mandiri di RW 5 Wisma Kedung Asem, Kelurahan Kedung Baruk, Kecamatan Rungkut, Sabtu (3/6/2023). Kampung ini yang berkonsep kemandirian, mulai dari pangan hingga pengolahan limbah.
Khofifah mengatakan, di Jawa Timur ada Desa Mandiri, sementara Kampung Mandiri hanya ada di Kedung Baruk, Rungkut Surabaya.
Menurut Khofifah, setiap sudut di kampung tersebut sangat fungsional. Ada budidaya ikan, hidroponik hingga green school."Artinya kalau ingin membangun kemandirian dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di lini paling bawah, saya rasa ini prototipe yang luar biasa," ujar dia.
Gubernur sedikit mengulas, saat ini ada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) yang memberikan dukungan pembiyaan dan pendampingan untuk Desa Devisa Jatim ada 140 Desa Devisa, termasuk Desa Mandiri, yang menjadi indikator dari Kemendes.
Gubernur Khofifah meninjau kolam ikan di Kampung Mandiri di RW 5 Wisma Kedung Asem, Rungkut. (Foto: Josef Abrijanto/Ketik.co.id)
"Desa Mandiri ada 1.492 ada di Jatim, tertinggi di seluruh Indonesia. Kalau di Jawa Timur sudah ada Desa Mandiri, kalau untuk di perkotaan diinisiasi Kampung mandiri, ya baru inilah yang pertama Kampung Mandiri di Jawa Timur," jelasnya.
Adalah Irjen. Pol. (Purn.) Dr. Dra. Juansih, S.H., M.Hum, purnawirawan Polri inisiator Kampung Mandiri. Namanya beberapa kali disebut Gubernur Jatim Khofifah. "Beliau ini ternyata inisiatornya," ungkap Gubernur Jatim Khofifah, kemarin usai peresmian.
Pada 2006 silam, Juansih menjabat sebagai Kapolres Surabaya Timur. Ia membentuk Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM). Juansih adalah penggerak. Kesepahaman masyarakat dalam satu misi dan visi menjadi mesin pendukung utama.
Warga Wisma Kedung Asem sangat konsisten mendukung program tersebut. Semangat mereka luar biasa. Sejak awal sudah terlihat kekompakan masyarakat. "Kita terus membina masih tahap awal sebagai mitra kita dalam bidang Kamtibmas," kata Juansih.
"Masyarakat bisa bersama-sama dan ini dibuktikan Pak Didik Edy Susilo, ketua RW 5. Alhamdulillah di sini aman ya karena bagus sekali untuk membantu Polri dalam hal kemitraan," katanya.
"Alhamdulillah memang RW ini luar biasa karena memang masyarakatnya kompak," tuturnya.
Juansih mengapresiasi Ketua RW 5 Didik Edy Susilo. yang memiliki andil besar merangkul para RT untuk bergabung di FKPM.
"Rupanya, kekompakan itu berkembang lebih besar dan sekarang disesuaikan dengan programnya Ibu Gubernur, program pemerintah. Tidak saja Kamtibmas tetapi melangkah menjadi Kampung Mandiri," ungkap Dosen Pasca Sarjana Kajian Ilmu Kepolisian Unair itu.
Pada kesempatan peresmian dan kunjungan langsung di Wisma Kedung Asem Indah, Gubernur Jatim Khofifah menyematkan apresiasi.
Sementara itu, Didik Edy Susulo selaku inisiator Kampung Mandiri RW 5 Kedung Baruk, Surabaya ini mengungkapkan, keberadan kampung Mandiri ini idenya berasal dari konsep Desa Mandiri.“Karena persyaratan Desa Mandiri dengan kampung Mandiri itu hampir sama,” katanya.
Syarat syaratnya antara lain, pertama, masyarakatnya bersama sama memiliki semangat untuk maju. “Di era perubahan zaman itu, ingin maju berkembang secara berkelanjutan,” imbuhnya.
Kedua, nilai-nilai luhur budaya yang ada sejak nenek leluhur, telah diterapkan di kampung ini. Seperti gotong royong, guyup rukun, dan toleransi.
“Yang ketiga, partisipasi masyarakat setiap ada kegiatan pembangunan itu selalu luar biasa,” tuturnya.
Dan yang keempat, lanjut Didik, swadaya masyarakatnya di RW 5 Kampung Kedung Baruk ini luar biasa. Semua fasilitas yang ada di Kampung ini merupakan hasil swadaya masyarakat.
“Yang luar biasa lagi, warga RW 5 ini mampu meningkatkan potensi potensi yang dimiliki warganya, untuk di-create ada semacam nilai tambah, sehingga mampu menambah penghasilan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.
Tampak berbagai macam fasilitas ada di Kampung Mandiri RW 5 Kedung Baruk Surabaya ini. Selain sarana pendidikan alam, ada pengelolaan sampah, perkebunan, peternakan, hingga potensi UMKM yang mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi warganya.(*)