KETIK, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengingatkan jajarannya agar pekerjaan rumah (PR) yang ada di masyarakat dicatat dengan baik. Menurut laporan yang dia terima, masih ada pembiayaan yang dianggap pungutan liar (Pungli) di Sekolah.
"Ini mohon dijaga dan dijelaskan, bahwa yang tercover pemerintah pusat sekian untuk apa saja dan pemprov sekian untuk apa saja. Untuk pembiayaan ekstrakulikuler, pembiayaan pelatihan, kursus dan seterusnya harus dibiayai oleh masing-masing siswa," kata Khofifah, Rabu (20/12/2023).
"Oleh karena itu, para wali murid yang menjadi komite sesuai regulasi saya mohon apa yang diputuskan betul-betul ditanda tangani oleh kepala sekolah dan terkonfirmasi kepada seluruh wali murid," ujar dia.
Khofifah meminta Dinas Pendidikan agar bisa memberseiringi capaian luar biasa yang telah diukir pendidikan Jawa Timur. Hal ini untuk menjaga dan meningkatkan sejumlah prestasi yang diraih sepanjang tahun 2023.
"Saya berharap capaian prestatif dan prestisius ini bisa dijaga dan ditumbuhkembangkan," kata Khofifah.
Capaian lain yang patut dipertahankan dan ditingkatkan, tegas Khofifah adalah Jatim menjadi daerah dengan penerimaan di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tertinggi di Indonesia selama empat tahun berturut-turut.
Khofifah juga menegaskan bahwa makin tinggi indeks pembangunan manusia maka karakter yang terbangun harusnya makin baik.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Aries Agung Paewai menyebut kegiatan Refleksi Pendidikan ini menjadi bagian dari ikhtiar dalam meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di Jatim sesuai Nawa Bhakti Satya yang di dalamnya terdapat program Jatim Cerdas dan Jatim Sehat.
"Kegiatan refleksi pendidikan ini untuk mengingatkan insan pendidikan baik guru, tenaga kependidikan, dan siswa. Ibu gubernur berperan penting dalam peningkatan mutu pendidikan di Jatim," katanya.
Pj Wali Kota Batu ini juga menyebut perhatian gubernur juga terbukti melalui anggaran yang dikucurkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
APBD yang berjumlah hampir 22 persen untuk pendidikan adalah perbaikan dan peningkatan dari sarpras di berbagai sektor, baik SMA, SMK maupun SLB. Di mana tentunya peningkatan ini linier dengan prestasi sekolah-sekolah.
"Berbagai sekolah yang terus menggeliat dengan berbagai prestasi yang dilakukan tentunya menunjang sarpras yang disiapkan.
Gubernur selalu keliling di berbagai sekolah. Setiap ada permasalahan pasti minta diselesaikan dan ditingkatkan sarprasnya. Bisa terbukti anggaran yang disiapkan dalam APBD terutama peningkatan fisik SMA, SMK sudah sangat baik. Tentunya peningkatan kualitas ini terus ditingkatkan," paparnya.
Aries juga mengungkapkan terbangunnya sinergitas melalui program Jatim Cerdas dengan menggali potensi diberbagai kab/kota. Dalam hal ini, pihaknya menjalin kolaborasi dengan Wali Kota maupun Bupati untuk peningkatan berbagai mutu pendidikan. Dengan begitu siswa yang akan melanjutkan di tingkat SMK, SMA kami bisa lakukan sinergi.
"Sehingga apa yang dilakukan pemda kami mendukung sektor pendidikan yang berkulitas. Capaian ini terus kami tingkatkan dan teruskan di tahun 2024. Refleksi pendidikan kita harapakan berkesinambungan dengan apa yang menjadi harapan bersama," jabar dia.
Berbagai prestasi, lanjut Aries, juga menjadi kebanggan bagi Jawa Timur. Terakhir, yakni trophy Juara Umum LKS SMK yang diraih pada Oktober lalu. Kemudian ada OSN yang pada tahun 2020-2022 atau selama tiga kali berturut-turut Juara Umum diraih Prov Jatim. Namun, imbuh Aries pada tahun 2023 ini, Jatim harus berpuas diperingkat kedua.
"Karena tahun ini untuk pertama kalinya luring, Kami ingin terus meningkatkan di tahun 2024 akan kami raih prestasi terbaik OSN di tingkat nasional," tegasnya.
Pihaknya juga berterimakasih kepada Gubernur Khofifah atas apresiasi dan dukungan pada kemajuan pendidikan Jatim.
"Kami berterimakasih pada bu Gubernur atas perhatian dan apresiasinya sengan memberikan tunjangan guru dan tendik, juga BPOPP yang bisa ditingkatkan. Kami yakin anggaran ini kami serahkan untuk peningkatan mutu pendidikan baik sarpras maupun kualitas pendidikan," pungkas dia. (*)