KETIK, SURABAYA – Pada peringatan Hari Nelayan Nasional yang diperingati setiap 5 April, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan apresiasi serta penghargaan atas kontribusi para nelayan terhadap perekonomian dan ketahanan pangan di Jawa Timur.
Pasalnya nelayan dan sektor perikanan memberi kontribusi yang signifikan untuk perekonomian dan ketahanan pangan Jawa Timur.
"Terima kasih kepada para nelayan yang memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian dan ketahanan pangan di Jatim," ungkap Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Rabu (5/4/2023).
Kontribusi nelayan tersebut turut dibuktikan secara nyata dengan meningkatnya Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur Bulan Maret 2023. Berdasarkan data BPS Jatim, Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur pada bulan Maret 2023 tercatat sebesar 101,71 atau naik sebesar 0,08 persen dibandingkan Februari 2023 dengan NTN sebesar 101,63.
"Kenaikan NTN ini, karena peningkatan indeks harga yang diterima nelayan (It) bulan Maret 2023 sebesar 117,89 naik sebesar 0,31 persen dibandingkan dengan bulan Februari 2023 sebesar 117,52," ujarnya.
Sementara itu, Produksi Perikanan Tangkap Jatim juga mengalami peningkatan bahkan produksi perikanan tangkap tersebut menduduki capaian tertinggi di Indonesia. Nilai produksi perikanan tangkap Jatim mencapai 598.317 ton, disusul Maluku 551.846,22 ton, Sulawesi Selatan 417.700,72 ton, Sumatera Utara 366.738,21 ton.
"Alhamdulillah, ini juga menjadi bukti bahwa kontribusi nelayan sangat tinggi terhadap perekonomian Jatim. Dengan komoditas unggulan, tongkol dan ikan lemuru," kata Khofifah menjelaskan.
Lebih lanjut pada sektor Produksi Perikanan Budidaya, untuk Jawa Timur mencapai nilai 1.313.745,14 ton. Dengan komoditas unggulan bandeng, lele dan udang vanamei.(*)