KETIK, SURABAYA – Gerakan Resik-Resik Masjid (GRRM) mengadakan bersih-bersih masjid di Masjid Al Hikmah, Rangkah VII Surabaya, Minggu (7/7/2024).
Kali ini, gerakan bersih-bersih yang sudah berjalan selama tiga tahun itu berkolaborasi dengan media nasional Ketik.co.id dan mendapat dukungan dari Bank Syariah Indonesia (BSI) Regional Office Jawa Timur.
Mochammad Hidayat, Koordinator GRRM mengatakan kegiatan bersih-bersih di Masjid Al-Hikmah berjalan lancar.
Ada sekitar 30 relawan turut hadir membersihkan seluruh bagian masjid, seperti toilet, langit-langit masjid, serambi, dan sebagainya.
“Alhamdulillah kegiatan kemarin lancar. Pembersihan yang kami lakukan lebih detail. Kami bagi tugas, ada yang membersihkan toilet, langit-langit, dan bagian yang sering tidak tersentuh,” papar pria yang akrab disapa Cak Mat itu pada Ketik.co.id, Senin (8/7/2024).
Kegiatan ini biasanya rutin dilakukan sebulan dua kali di berbagai masjid daerah Surabaya dan Gresik.
GRM lahir dari inisiatif perkumpulan kelompok pecinta alam yang ingin membentuk kegiatan berkelanjutan di bidang sosial-keagamaan, salah satunya resik-resik masjid.
“GRRM ini berdiri tahun 2022. Pencetusnya Alm. Budi Santoso, beliau dari Mahasiswa Pecinta Alam dan Seni (MAPAS) Institute Teknologi Adhi Tama Surabaya, ada Jatmiko dari Mapas juga, Mustofa dan lain-lain, termasuk saya sendiri dari Prapanca Pecinta Alam Stikosa AWS,” terang Wawan Iswahyudi, salah satu pendiri Gerakan Resik-Resik Masjid.
Ia menyebut, sejak awal berdiri sudah ada sekitar 200 masjid yang dibersihkan. Jumlah anggotanya pun berkembang, yang awalnya 15-20 orang sekarang menyentuh 50-60 relawan dari Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, dan Jombang.
“Gerakan ini lahir sebagai bentuk kepedulian pada masjid-masjid terpilih dan membantu para marbot,” lanjutnya.
Selain itu, Gerakan Resik-Resik Masjid ini sebagai jalan mempererat ukhuwah islamiyah (persaudaraan umat Islam) dengan bergotong royong membersihkan rumah ibadah.
“Untuk dana, awalnya kami pakai dana pribadi. Istilahnya buka topi. Tapi karena buka topi ini identik dengan meminta, akhirnya diubah pakai kaleng. Nanti pas pertemuan dikumpulkan,” terangnya pada Ketik.co.id.
Selain bersih-bersih masjid, mereka mengadakan kegiatan rutinan keagamaan “Ngopi Bareng Sak Ngajine” setiap dua minggu sekali.
“Nantinya teman-teman diberi tausiyah dan ilmu oleh ustaz-ustaz kami yang sudah kompeten,” papar Wawan.
Ia berharap masing-masing masjid setelah dibersihkan mendapat perhatian dari lingkungan. Sebab pihaknya hanya memberikan contoh dan dukungan ke ta’mir maupun marbot masjid.
“Juga, harapannya mendapat support dari pihak luar (hamba Allah) untuk membantu operasional,” tambah Wawan.
Gerakan Resik-Resik Masjid bersama Ketik Media didukung BSI ini diselenggarakan sebulan sekali, mulai bulan Juli hingga Desember mendatang di 6 titik masjid wilayah Surabaya, Gresik, dan Mojokerto.
"Semoga program ini berjalan sukses dan terus berlanjut hingga tahun-tahun mendatang," harap General Manager Ketik Media, Sumarno. (*)