KETIK, BONDOWOSO – Satpol PP Bondowoso terus ikut andil dalam berbagai aksi kemanusiaan. Tak hanya bergerak turun dalam berbagai upaya penanganan bencana alam.
Satpol PP Bondowoso juga membantu masyarakat dengan melakukan aksi donor darah.
Dalam peringatan HUT Satpol PP ke 74, Sat Linmas ke 62, dan Damkar ke 105, mereka berkolaborasi dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Bondowoso menggelar kegiatan donor darah, di Lobby Kantor Pemda Bondowoso, pada Jum'at (8/3/2024).
Puluhan anggota Satpol PP, dan Damkar, hingga sejumlah masyarakat umum mendonorkan darahnya.
Menurut Kasat Pol PP Bondowoso Slamet Yantoko, melalui Kabid Gakda Awan Boediono, aksi donor darah sudah dilakukan rutin selama dua tahun terakhir setiap peringatan HUT.
Karena kegiatan donor darah tersebut merupakan bentuk bakti kemanusiaan Satpol PP untuk masyarakat. Terlebih, pihaknya meyakini nahwa setetes darah yang didonorkan menyelamatkan jiwa orang lain.
"Ini bentuk bahwa Satpol PP peduli. Artinya peduli bahwa sesama kita di luar sana ada yang membutuhkan," ujarnya.
Ia menyebutkan, pihaknya telah menghimbau seluruh anggota Satpol PP, Damkar, dan Linmas untuk mendonorkan darahnya. Tentu dengan ketentuan yang memenuhi syarat.
Sementara itu, Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Bondowoso, dr. Deni Agus Setiawan, menerangkan, apresiasinya atas kolaborasi ini. Karena, setetes darah yang didonorkan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.
"Kita targetkan 50 pendonor," ujarnya.
Disinggung tentang stok darah saat ini, kata Deni, di UDD sendiri stoknya fluktuatif aman. Artinya, permintaan tergantunb dari rumah sakit yang tidak bisa diprediksi.
Seperti per hari ini, stok trombosit masih cukup. Namun, usia trombosit hanya lima hari.
"Kalau golongan B, AB masih tipis. Tapi untuk golongan B dan AB yang sediaan Hb jtu masih banyak. Setiap golongan darah kan ada banyak jenisnya," katanya.
Ia menyebut bahwa permintaan darah selama ini hampir 70 persen dari RSUD dr. Koesnadi. Namun, pihaknya tak mengetahui permintaan darah untuk diagnosis apa.
"Kalau untuk diagnosanya itu terkadang ada yang dicantumkan atau tidak dicantumkan, kecuali ada kasus-kasus tertentu," pungkasnya. (*)