KETIK, HALMAHERA SELATAN – Penemuan 19 ton sianida di pelabuhan Babang Halmahera Selatan (Halsel) masih terus menjadi perbincangan.
Forum Pers Independen Indonesia (FPII) Halsel menggelar zoom meeting untuk membahas masalah ini bersama aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) dan pendiri Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lokataru Haris Azhar, Jumat (5/1/2024).
Zoom meeting dipandu Ketua Setwil FPPI Maluku Utara sekaligus Sekretaris Nasional FPII pusat Junaedi Abdul Rasyid. Ketua Korwil FPII Halsel Moc. Saifullah juga ikut memandu.
Hariz Azhar mengapresiasi acara tersebut. Dalam paparannya, pria yang juga pengacara ternama itu mengatakan banyak kejadian serupa dia temukan di daerah lain. Terutama di daerah-daerah yang memiliki sumber daya alam berupa logam mulia.
"Saya sering membantu mereka. Insha Allah hal ini akan saya bantu juga," kata Haris Azhar dalam zoom meeting itu.
Ia juga menyampaikan, soal sianida di Halsel yang telah ia ketahui melalui pemberitaan, memerlukan data tambahan sebagai bentuk dukungan dalam memastikan kepastian informasi yang lebih akurat.
"Jadi teman-teman di Halsel nanti ngumpulin data tambahan lainnya. Nanti diserahkan ke saya biar menjadi data pegangan saya," sambung Haris.
Aktivitas Hak Asasi Manusia jebolan Universitas Trisakti ini menduga dalam kasus sedemikian ada kongkalikong.
"Jangan ada kongkalikong di antara kita. Ini bersifat dugaan. Tapi saya siap bantu," ucapnya.
Sebelum menutup meeting zoom, melalui masukan yang disampaikan ketua Setwil FPPI Maluku Utara Junaedi, Haris juga menyatakan rencananya untuk berkunjung ke Maluku Utara berbincang langsung dengan FPII se-Maluku Utara.
"Nanti disusun rencananya, insha Allah saya akan berkunjung ke daerah teman-teman semua di Maluku Utara dan tentu Halsel," pungkas Haris. (*)
