KETIK, PACITAN – Pemerintah Kabupaten Pacitan melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan (Dinkes Pacitan) memastikan belum ada laporan kasus warga yang terkena penyakit Flu Singapura.
Hal ini berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pacitan hingga Kamis (25/04/2024).
"Sementara di Pacitan zero," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Pacitan, drg. Nur Farida, Kamis (25/4/2024).
Meskipun belum ada kasus yang ditemukan, Dinkes Pacitan tetap mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan penyakit, termasuk Flu Singapura.
Flu Singapura merupakan penyakit yang menyerang anak-anak dan perlu diwaspadai saat musim peralihan musim atau pancaroba.
Penyakit ini ditandai dengan ruam hingga luka di bagian tubuh seperti tangan, kaki, dan mulut. Penyebab paling umum adalah infeksi virus coxsackie tipe A16.
Virus ini termasuk dalam kelompok enterovirus nonpolio. Penularan Flu Singapura dapat terjadi melalui air liur, dahak, lendir hidung, cairan blister, atau cairan pada luka lepuh hingga feses atau kotoran.
"Pertama, lihat kondisi fisik anak. Jika anak punya gejala seperti muncul lesi di telapak kaki, telapak tangan dan mulut, sebaiknya lakukan isolasi jangan keluar rumah selama lima hari sampai sepekan," ujar drg. Nur Farida.
Dinkes Pacitan juga mengimbau orang tua untuk segera membawa anak ke dokter apabila mengalami gejala Flu Singapura. Hal ini untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Berikut beberapa langkah pencegahan Flu Singapura yang dapat dilakukan:
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin.
- Menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin dengan tisu.
- Menghindari kontak langsung dengan orang yang sakit.
- Membersihkan dan mensterilkan barang-barang yang sering digunakan oleh anak yang sakit
- Tidak berbagi makanan atau minuman dengan orang lain.
- Mematuhi protokol kesehatan, salah satunya masker.(*)