Edan, Guru Ngaji di Probolinggo Tega Perkosa Santriwatinya Hingga Hamil

Jurnalis: Tunjung Mulyono
Editor: Muhammad Faizin

16 Februari 2024 23:00 16 Feb 2024 23:00

Thumbnail Edan, Guru Ngaji di Probolinggo Tega Perkosa Santriwatinya Hingga Hamil Watermark Ketik
SL (53) guru ngaji yang diduga memperkosa santriwatinya, saat menjalani perawatan medis di RSUD Waluyo Jati Kraksaan, Jum'at (16/2/2024). (Foto:Tunjung Mulyono/Ketik.co.id)

KETIK, PROBOLINGGO – Seorang guru ngaji berinisial SL (53) warga desa Kregenan, Kecamatan Kraksaan, kabupaten Probolinggo diamuk masa pada Jumat (16/02/2024) malam. Ia diamuk oleh ratusan warga desa setempat yang geram akibat ulahnya yang tega menodai HZ (18), salah satu santriwatinya hingga hamil 3 bulan.

Peristiwa main hakim sendiri itu, terjadi setelah pihak keluarga korban melaporkan tindak asusila itu ke unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Probolinggo pada Jumat (16/2/2024) siang. 

Selang beberapa jam kemudian, warga yang mengetahui adanya informasi itu, menjadi geram dan tidak terima, apabila di lingkungannya sampai terjadi tindak pidana asusila. Apalagi kasus asusila itu dilakukan oleh seorang guru ngaji kepada santriwatinya.

Tanpa dikomando, warga pun berbondong-bondong mendatangi SH dirumahnya. Tanpa basa-basi warga langsung menyeret keluar si guru ngaji dari dalam rumahnya, dan langsung memukulinya secara beramai-ramai.

Anggota Polsek Kraksaan, Ipda Setyowady yang ditemui di Tempat Kejadian Perkara (TKP) mengungkapkan, saat pertama kali mendapat informasi terkait adanya amuk masa itu, pihaknya langsung bergegas menuju ke lokasi kejadian. "Setibanya di TKP kami sudah mendapati banyaknya kerumunan masa. Bahkan kami juga mendapati tersangka sudah dalam keadaan babak belur akibat diamuk masa," ungkapnya, Jumat (16/2/2024).

Dilanjutkannya, untuk menghindari aksi main hakim sendiri yang makin anarkis, pihaknya pun segera mengevakuasi tersangka dan mengamankannya ke lokasi yang aman. Sebelum dibawa ke Mapolres Probolinggo, tersangka terlebih dahulu dibawa ke RSUD Waluyo Jati untuk mendapatkan perawatan medis, akibat luka di sekujur tubuhnya.

"Tersangka berinisial SL sedang menjalani perawatan medis. Nanti akan dibawa ke Mapolres Probolinggo untuk dimintai keterangannya," ujarnya.

Terpisah, paman dari korban, SH menyampaikan terungkapnya kasus asusila itu. Bermula pada saat HZ jatuh sakit dan diperiksakan kepada tenaga medis. Saat itulah diketahui, kalau korban tengah berbadan dua. Sontak pihak keluarga pun kaget dan langsung mencecar HZ perkara kehamilannya itu.

"Keponakan kami mengaku kalau dia telah diperkosa oleh guru ngajinya. Bahkan kejadian itu telah terjadi berulang kali, dan membuatnya hamil. Karena diancam, makanya dia selama ini memilih bungkam," katanya.

Dilanjutkannya, setelah diketahui tengah hamil. Pihak keluarga sebenarnya masih berharap kalau diagnosa tenaga medis itu salah. Oleh karenanya pihak keluarga bersepakat dengan menunggu apakah korban kembali haid apa tidak.

"Setelah kami pastikan keponakan kami tidak lagi haid. Itu menandakan kalau dia memang tengah hamil, bahkan dia sudah tidak mau lagi kembali bersekolah karena malu," tegasnya.

Mendapati fakta tersebut, akhirnya SH bersama dengan HZ dan keluarga lainnya, bersepakat melaporkan kasus tersebut ke unit PPA Polres Kraksaan, hingga pada akhirnya informasinya menyebar dan berujung pada aksi main hakim sendiri itu. (*) 

Tombol Google News

Tags:

santri probolinggo Kekerasan Seksual Pemerkosaan santriwati guru ngaji