KETIK, SURABAYA – HIV dan AIDS adalah kondisi kesehatan yang serius dan perlu dipahami dengan baik oleh masyarakat. HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sedangkan AIDS (Acquired Immuno-Deficiency Syndrome) merupakan kondisi di mana sistem kekebalan tubuh sangat lemah akibat infeksi HIV.
HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, mengganggu kemampuannya untuk melawan infeksi dan penyakit. Jika tidak diobati, HIV dapat berkembang menjadi AIDS, yaitu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh sangat lemah sehingga tubuh menjadi rentan terhadap berbagai infeksi dan penyakit serius.
Perlunya antisipasi untuk mencegah penyakit ini, menurut Dr. dr. Hisnindarsyah, SpKL. Subsp.KT(K), SE., M.Kes., MH., C.FEM, FISQua, FRSPH selaku Praktisi Kesehatan menyampaikan penyebab seseorang menderita HIV/AIDS salah satunya adalah gaya hidup yang tidak sehat dan perilaku menyimpang bagi seseorang yang sudah memiliki pasangan.
"HIV/AIDS dapat dicegah melalui penguatan nilai-nilai religius dengan iman dan taqwa," ujarnya pada Jumat (15/12/2023).
Menurutnya, pencegahan HIV/AIDS berawal dari penguatan serta harmonisnya keluarga, keteladanan orang tua dan pemilihan lingkungan pergaulan ditentulan dari akhlaqnya. "Sehingga tidak muncul penyakit HIV / AIDS," terangnya.
Menurutnya, pencegahan penyakit ini dimulai dari remaja karena pentingnya pembentukan akhlak dari remaja, akan membuat seseorang mampu terhindar dari penyakit ini. "Pada remaja pencegahan dilakukan dengan edukasi agar tidak melakukan seks bebas, tidak menggunakan narkoba, tidak membuat tato, menghindari perilaku menyimpang," terang Hisnin.
"Pentingnya untuk memilih lingkungan pergaulan yang baik dan sehat dengan menjadikan aklaq dan adab ditanamkan sedari dini," imbuh dr Hisnindarsyah.
Sebagai informasi, HIV masih menjadi masalah kesehatan masyarakat secara global dengan penularan yang terus berlanjut di semua negara. WHO memperkirakan terdapat 39 juta orang yang hidup dengan HIV pada akhir tahun 2022, dua pertiganya (25,6 juta) berada di Wilayah Afrika. (*)
