KETIK, SURABAYA – DPRD Surabaya akan mengkaji lebih dalam adanya anggaran operasional untuk RT/RW pada tahun 2024. Anggaran operasional tersebut diharapkan ke depan dapat mendukung berbagai kegiatan positif masyarakat di Balai RW.
Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono menjelaskan perlu mempertimbangkan usulan dana operasional untuk ketua RT/RW dengan menyesuaikan kemampuan kekuatan anggaran pemerintah kota.
"Komisi di DPRD akan mengkaji lebih dalam nantinya terkait dengan ketersediaan anggaran apakah cukup atau tidak," ujar pria yang akrab disapa Awi ini, Selasa (12/9/2023).
Awi menjabarkan jika kekuatan APBD Surabaya untuk membiayai pos anggaran operasional RT/RW sebenarnya mencukupi. Namun jangan sampai hal itu mengganggu APBD nantinya.
"Kalau kekuatan anggaran cukup, ya, silakan. Namun, jangan sampai membuat APBD terkontraksi nantinya. Perencanaan anggaran harus realistis sesuai dengan kemampuan," jelasnya.
"Apalagi, sudah ada kenaikan insentif KSH (Kader Surabaya Hebat), bunda PAUD (pendidikan anak usia dini), modin, dan RT/RW. Ini semua soal ketersediaan anggaran," tambahnya.
Lebih lanjut Legislator fraksi PDI Perjuangan ini mengatakan jika dalam perencanaan anggaran harus realistis sesuai kemampuan.
“Maunya memang banyak tapi harus realistis dengan kemampuan. Jangan sampai nanti besar pasak daripada tiang," jelasnya.
Pemkot Surabaya ingin menjadikan Balai RW sebagai episentrum atau pusat dari berbagai kegiatan positif masyarakat. Lebih dari itu, Balai RW juga diharapkan menjadi ruang untuk menggerakkan semangat gotong-royong dan kerukunan antar warga.
"Namun masih ada RW yang belum mempunyai balai. Kita mendorong pembangunan itu," pungkas Awi. (*)