KETIK, SURABAYA – Pertama kalinya di Jawa Timur, Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (Hebitren) Jawa Timur menggelar Santri Premire Charity Golf Tournament, Sabtu, 24 Agustus 2024 di Taman Dayu Golf Corse, Pasuruan.
Acara ini terselenggara berkat dukungan Semen Indonesia Grup, Pupuk Indonesia, Pertamina, Permodalan Nasional Madani, Perhutani, Bank Mandiri, Bank Jatim, Bukit Asam, dan Bank BNI.
Kemudian Asuransi Tugu Syariah,.Askrindo Syariah, Petrokimia Gresik, Jamkrindo Syariah, BPRS Berkah Mulia Abadi, OJK Jawa Timur,.Behaestek, J Water, Kem Food, Bank Syariah, BRI dan ID Food.
Acara ini juga tidak lepas dari support Bambang Mukti Riyadi (Deputi Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Jawa Timur), Wahyu Agung Priambodo (Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng), KH Faiz AHZ., M.Fi. (Ketua DPW Hebitren Jawa Timur), Andoyo (CEO PT Sinergi Informatika Semen Indonesia (SISI) dan Dicky Yuana Rady (Direktur Utama Inhutani V Perhutani).
Kemudian Sandy Mukhlisin (Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Perhutani), Arief Wicaksono (Direktur Mikro Ritel Bank Jawa Timur) Arief Suhirman (Direktur Operasi Bank Jawa Timur), Ari Permana (Direktur Pembiayaan Syariah LPDB KUMKM), Muhammad Rizal (Ketua PGI Jawa Timur), Tri Kuncoro (Kepala Cabang Askrindo Syariah Jawa Timur)
Turnamen yang diikuti sekitar 120 pegolf dari berbagai latar belakang profesi ini bertujuan untuk mendorong keterlibatan pesantren dalam upaya pengembangan ekonomi syariah, khususnya wisata ramah muslim.
Para pegolf berfoto bersama dalam turnamen golf yang digelar Hebitren (Foto: Dok. Hebitren)
Penanggung jawab program, K.H Faiz AHZ menjelaskan latar belakang diselenggarakannya kegiatan ini terinspirasi dari Muslim Golf Association (MGA).
“Ya kami terinspirasi dari situ (MGA.red) dengan slogannya Making Golf Halal, karena kami melihat dengan pendekatan olahraga golf ini dapat menjadi sarana yang cukup efektif untuk mempromosikan wisata ramah muslim,” ujarnya.
Lebih lanjut, pria yang akrab dipanggil Gus Faiz ini menegaskan kegiatan ini merupakan gagasan dan langkah nyata pesantren mendukung pengembangan wisata ramah muslim di Indonesia berbasis olahraga.
“Tujuan kami salah satunya adalah mendorong partisipasi aktif dari para pemangku kepentingan di Jawa Timur dalam upaya pengembangan wisata ramah muslim dimana ada keterlibatan entitas pesantren di dalamnya,” tegas Gus Faiz.
Selain turnamen golf, dilaksanakan literasi keuangan yang melibatkan Kementerian Agama, Bank Indonesia, OJK, industri perbankan syariah, dan Bursa Efek Indonesia IDX.
Kegiatan ini diharapkan adanya berbagi pengalaman dan penguatan jaringan untuk dapat saling menjajaki potensi bisnis yang dapat dikolaborasikan antar para pemangku kepentingan, utamanya pemerintah.
Dengan begitu, pembangunan ekosistem ekonomi pesantren melalui Hebitren, ke depan dapat berperan lebih maksimal yang didukung dengan terciptanya kerja sama yang baik dengan pemerintah.
Salah satu program yang dapat dikolaborasikan adalah swasembada untuk mewujudkan kemandirian pangan dan makanan halal lagi bergizi, karena hal ini sejalan dengan semangat pesantren yang salah satunya untuk mencegah stunting.
Untuk diketahui, saat ini Badan Usaha Milik Pesantren sudah banyak bergerak dibidang pertanian, perikanan, dan perkebunan. Sesuai Undang-undang Pondok Pesantren, diamanatkan seluruh pesantren dapat membentuk dan memperkuat Badan Usaha Milik Pesantren (BUMP) dengan melakukan penyesuaian potensi dan ekosistem serta iklim bisnis.
Di sektor perikanan, Jawa Timur berpeluang besar dalam mendukung program pemerintah dalam mendukung SDM berkualitas menuju Indonesia Emas 2045 karena merupakan penghasil ikan terbaik. Cita-cita ini juga sejalan dengan semangat Hebitren “Membangun Indonesia dari Pesantren menuju Indonesia yang Digdaya”.
Selain itu, untuk menyesuaikan dengan kondisi terkini dalam memperkuat ekosistem bisnis pesantren, diperlukan langkah strategis untuk mendukung upaya digitalisasi yang diyakini dapat memperluas pasar global melalui marketplace dan kemudahan pembayaran digital melalui QRIS.
Deretan sponsor yang mendukung turnamen golf Hebitren (Foto: Dok. Hebitren)
Hebitren berharap, nantinya pemerintah dapat melibatkan SDM pesantren dalam hilirisasi digital untuk mendukung bisnis pesantren yang sudah terbentuk, salah satunya dalam pembuatan whitepaper sehingga dapat membuat blockchain sendiri.
Mewujudkan cita-cita tersebut, perlu dilakaukan pemerataan penguatan kualitas SDM dengan memfasilitasi pelatihan terkait jaringan, protocol, cybersecurity, database, dan lain-lain.
Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (Hebitren) merupakan asosiasi yang menaungi badan usaha milik pesantren untuk mewujudkan semangat kemandirian ekonomi pesantren.
Hingga saat ini jaringan kepengurusan telah terbentuk di 28 provinsi, salah satunya di Jawa Timur yang tersebar di 29 Kabupaten dan 9 Kota Pengurus DPD Provinsi Jawa Timur yang diketuai oleh KH. Faiz, AHZ,Mfi dari Ponpes Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Asosiasi ini sudah memiliki keanggotaaan mencapai sekitar 300 pesantren di seluruh Indonesia. (*)