KETIK, PACITAN – Penilaian Adipura bakal dimulai pada Agustus-September 2023 mendatang, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pacitan, Jawa Timur percaya diri dan siap, untuk kembali raih Piala di tahun 2023."Ya insyaallah siap lah," Kepala DLH Pacitan Cicik Roudlotul Jannah, Selasa, (27/6/2023).
Menurut Cicik, Adipura merupakan kebiasaan hidup sehari-hari tentang kebersihan masyarakat. Sebagai hal rutin dilakukan bertahun-tahun, untuk persiapan, pihaknya mengaku sudah siap.
"Karena Adipura itu sebenarnya kan kebiasaan hidup sehari-hari terkait kebersihan. Jadi, kalau persiapan harusnya sudah siap, karena telah bertahun-tahun," kata Cicik.
Skema kesiapan yang dilakukan, pihaknya bakal membuatkan surat keputusan (SK), titik pantau Adipura wilayah yang akan dilakukan penilaian. Di antaranya tertuju ke sekolah-sekolah maupun perumahan, setelah itu wilayah pemantauan akan dimonitoring, dipersiapkan, dan dikondisikan. Agar sesuai dengan kriteria penilaian.
"Kita tinggal nanti misalnya dari tim, mau ke perumahan mana atau ke sekolah, itu kita SK kan. Misalnya SMP, perumahan, seperti itu kami SK kan menjadi titik pantaunya Adipura," paparnya.
Cicik pun cukup percaya diri untuk raih kembali piala tersebut. Apalagi didukung program Adiwiyata yang ada di sekolah, dirasa dalam menjaga kebersihan dan kepedulian lingkungan, bukan perkara yang sulit untuk digarap.
"Jadi, kalau sekolah itu kan selalu ada program Adiwiyata, kebersihan dan menjaga lingkungan sekolah. Otomatis menjaga kebersihan dan kepedulian lingkungan itu bisa terus dikondisikan," imbuhnya.
Dalam wilayah atau kawasan kota, Cicik mengaku telah upayakan optimalisasi Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) dan bank sampah. Harapannya masyarakat turut mendukung, dan membuang sampah pada tempat-tempat yang telah disediakan, supaya memudahkan petugas kebersihan.
"Ya sebenarnya kemarin kita lebih optimalisasi ke TPS 3R sama bank sampah. Harapannya sampah itu sudah dipilah mulai dari rumah. Jadi dari rumah sudah dipisahkan mana yang organik dan anorganik," ujarnya.
Meski belum ada rencana pembangunan, mempercantik kota, kata Cicik, biangkeroknya adalah keterbatasan anggaran. Tak apa, konsentrasinya diarahkan untuk bahan bakar Mmnyak (BBM), armada keliling, yang setiap hari mengangkut sampah wilayah kota.
"Karena anggaran itu memang terbatas. Konsentrasi untuk BBM kita setiap hari, untuk operasional pengambilan dari kontainer-kontainer sampahkan dibawa ke TPA," katanya.
Armada yang dimiliki DLH saat ini berjumlah 8, diantaranya 4 angrol dan 4 dump truk. Wilayah kota yang dimaksud meliputi, Kelurahan Baleharjo, Sidoharjo, Ploso, Pacitan, Pucangsewu dan Desa Sambong, Sumberharjo.
Diketahui, Kabupaten Pacitan telah meraih 15 Piala Adipura kategori kota kecil. Kali pertama diraih pada tahun 1995.(*)