KETIK, SURABAYA – Calon tunggal wali kota Surabaya Eri Cahyadi dicecar pertanyaan soal proyek reklamasi disebut Waterfront Land saat Debat Publik pertama di Dyandra Convention Center pada Rabu 16 Oktober 2024.
Saat ini Proyek Strategis Nasional (PSN) Surabaya Waterfront Land yang berada di pesisir pantai Kenjeran mendapat banyak sorotan dari berbagai pihak.
Berbagai masyarakat menolak Surabaya Waterfront City karena dianggap merusak ekosistem laut dan memusnahkan mata pencaharian masyarakat setempat.
Eri Cahyadi menjelaskan jika sepanjang 12 mil wilayah pesisir perizinannya bukan berada di tangan Pemerintah Kota Surabaya.
“Sejak UU No 23 2014, perizinan pesisir sampai 12 mil itu bukan menjadi tanggung jawab Pemkot Surabaya,” kata Eri.
Proyek Waterfront Land ini nantinya pemerintah akan membangun pulau buatan seluas 1.084 hektar. Pulau buatan tersebut dibagi dalam 4 blok dengan rincian Blok A 84 ha, Blok B 120 ha, Blok C 380 ha dan Blok D 500 ha.
Karena adanya proyek ini, jika terpilih kembali Eri bakal memprioritaskan masyarakat pesisir, khususnya nelayan karena mereka lah yang terdampak proyek PSN ini.
"Pesisir itu adalah saudara-saudara kita nelayan yang harus sangat bangga perjuangannya. Yang kita bantu adalah memberikan perahu fiberglass," ucap Eri.
Eri menyebut pihaknya telah menggerakan wilayah pesisir nelayan dengan membangun infrastuktur yang memadai.
Calon yang didukung 18 parpol ini mencontohkan di Kecamatan Bulak dimana masyarakat setempat mulai mandiri secara ekonomi.
“Kalau bicara pesisir, nelayan dan keluarga menjadi tujuan hidup kita membahagiakan mereka,” terangnya.
"Karena kita tidak ingin lihat saudara kami yang berjuang kami diam saja. Kami membuka bahan bakar solar untuk nelayan agar mendapatkan subsidi,” imbuhnya.
Nantinya jika terpilih kembali, Eri berencana
mengubah sistem transportasi Kota Surabaya dengan ramah lingkungan untuk mempertahankan tatanan ruang terbuka hijau. Salah satunya dengn memasifkan kendaraan listrik dan mendukung proyek LRT.
“Layanan transportasi publik, kita bergerak dengan penunjang Kota Surabaya, mulai dari Gresik, Lamongan, Sidoarjo, Mojokerto. Ada kereta listrik LRT kita kerjasamakan dengan provinsi untuk bantuan pemerintah pusat dan akan beroperasi tahun 2027,” pungkas calon tunggal Pilwali Surabaya 2024.(*)