KETIK, JAKARTA – Tidak hanya pantai, gunung, dan air terjun di Jawa Timur bisa dijadikan objek wisata. Deretan danau tidak kalah eksotis untuk dijadikan objek wisata pada akhir pekan mendatang.
Beberapa danau memiliki cerita yang berbeda-beda. Ada cerita rakyat tentang terbentuknya danau hingga kisah mistis yang berkembang. Kisah-kisah itu kemasan dari warga setempat dengan tidak meninggalkan eksotisme panorama danau.
Berikut danau yang sering dikunjungi wisatawan di akhir pekan:
Telaga Sarangan
Danau ini sudah tidak asing bagi pelancong di Indonesia. Nama Telaga Sarangan kerap dikunjungi wsiatawan nasional hingga mancanegara. Cukup banyak wahana permainan yang ditawarkan pihak pengelola.
Misalnya berkuda, keliling danau dengan perahu motor, atau sekadar menikmati kuliner. Anda juga bisa jogging di pagi hari atau membeli cinderamata di sekitar danau.
Alamat danau ini di Desa Sarangan, Kecematan Plaosan, Magetan. Tepatnya di lereng Gunung Lawu, atau pada ketinggian 1.200 meter dari permukaan laut (dpl). Suhu rata-rata di lokasi ini berkisar antara 15-20 derajat. Cocok untuk healing di akhir pekan bareng keluarga atau honeymoon.
Tiket masuk ke Telaga Sarangan Rp20.000 untuk dewasa dan Rp10.000 untuk anak-anak. Harga tiket bisa berubah sewaktu-waktu.
Telaga Ngebel
Kabupaten Ponorogo tidak hanya memiliki reog atau kuda lumping yang bisa dijadikan objek wisata. Ponorogo memiliki Telaga Ngebel yang bisa dijadikan objek wisata.
Saat ini Pemerintah Kabupaten Ponorogo telah mempercantik Telaga Ngebel, dengan menyuguhkan kegiatan untuk mendongkrak wisatawan. Salah satunya menambah air mancur menari di sekitar telaga.
Lokasi danau ini di Desa/Kecamatan Ngebel, pada ketinggian 734 meter dpl atau di kaki Gunung Wilis. Terdapat wahana yang bisa dinikmati seperti speed boat maupun perahu santai.
Pemkab Ponorogo telah menetapkan tiket masuk ke Telaga Ngebel sebesar Rp15.000 dengan jam operasional, pukul 08.00-18.00 WIB.
Ranu Kumbolo
Danau ini tidak asing bagi para pendaki. Sebelum menuju Mahameru (puncak Gunung Semeru), mayoritas pendaki beristirahat di Ranu Kumbolo. Ada pula yang tidak melanjutkan ke puncak, dan sengaja berkemah untuk turun kembali.
Pendaki kerap beristirahat di Ranu Kumbolo sebelum melanjutkan ke puncak Gunung Semeru. (Foto: Instagram @gunung_jawatimur
Ranu Kumbolo bisa diakses dari Lumajang maupun Kabupaten Malang. Tetapi secara administratif, danau ini masuk Desa Tulungrejo, kecamatan Pasrujambe, Lumajang.
Ketinggian danau ini berada pada 2.400 m dpl. Danau yang berada di lereng Gunung Semeru atau masuk Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) ini menjadikannya sebagai yang tertinggi di Jatim.
Sebagai danau yang berada di lereng gunung, banyak cerita mistis. Misalnya kemunculan seorang wanita berkebaya kuning di sekitar danau.
Ranu Klakah
Tidak hanya Ranu Kumbolo yang dimilki Lumajang. Kota Pisang ini juga memiliki tiga danau lain, yakni Ranu Klakah, Ranu Pani, Ranu Pakis, dan Ranu Bedali. Ranu Klakah, Bedali dan Pakis berada di lokasi yang saling berdekatan.
Lokasi Ranu Klakah berada di Desa Tegal Randu, Kecamatan Klakah, dan terbentuk dari letusan Gunung Lemongan. Ranu Klakah merupakan danau terbesar dibandingkan tiga tetangganya, yakni seluas 22 hektar.
Pemandangan pagi hari sangat indah. Sunset terlihat di antara kabut di sekitar lokasi. Pada siang atau sore hari banyak warga yang mencari ikan di sekitar danau. Untuk tiket masuk bekisar Rp12.000.
Ranu Grati
Inilah danau yang berada di daratan rendah di Jatim. Lokasi Ranu Grati berada di tiga desa, Grati Tunon, Ranu Klindungan, dan serta Desa Sumberdawesari. Ketiga desa ini masuk Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan.
Ranu Grati merupakan danau di daratan rendah yang terbentuk dari proses vulkanik. (Foto: Instagram @danauranugrati)
Danau ini terbentuk akibat aktivitas gunung berapi. Dasar danau yang dalam menandakan Ranu Grati sebagai danau vulkanik. Danau ini memiliki luas 1.085 hektar dengan kedalaman rata-rata 74,07 meter.
Bagi yang photoholic bisa menghabiskan ber-frame-frame panorama untuk diunggah ke media sosial. Pemandangan di sekitar lokasi sangat luar biasa. Anda bisa naik becak air, sepeda air, atau perahu untuk menikmati suasana danau.(*)