KETIK, BATU – Dinkes Kota Batu melakukan fogging di RT 03 RW 03 Dusun Krajan Desa Punten Kecamatan Bumiaji Kota Batu, Selasa (5/3/2024). Kegiatan tersebut untuk menanggulangi perkembangbiakan nyamuk dan menurunkan angka Demam Berdarah Dengeu (DBD).
dr Susana Indahwati, Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penanganan Bencana Dinas Kesehatan Kota Batu, menjelaskan fogging DBD dilakukan berdasarkan analisa situasi kebutuhan fogging.
Salah satunya, dengan melihat analisa kebutuhan dari Angka Bebas Jentik (ABJ) mencapai 95 persen dengan kasus DBD lebih dari 1 orang dalam satu cluster.
“Termasuk di Dusun Krajan Desa Punten ini, memiliki ABJ dibawah 95% dengan kasus DBD lebih dari 1 orang dalam satu cluster,” jelasnya.
dr Susana menjelaskan, Angka Bebas Jentik (ABJ merupakan jumlah populasi nyamuk dewasa yang ada di suatu area tertentu. Dikatakannya, menghitung angka bebas jentik menjadi penting dalam pengendalian nyamuk dan penyakit yang dapat ditularkan.
"Semakin tinggi angka ini, semakin besar potensi penyebaran penyakit yang dapat terjadi," tambahnya. Menurutnya, Fogging atau penyemprotan bertujuan membasmi kerumunan nyamuk dan jentik-jentiknya. fogging yang mengandung bahan kimia pembunuh nyamuk dapat membunuh jentik nyamuk di sarangnya.
"Dengan terbunuhnya nyamuk dan jentik, diharapkan mampu mengurangi tingkat penyebaran penyakit DBD, dan mengurangi resiko terkena DBD," tegas dr Susana.
Untuk informasi, Dinas Kesehatan Kota Batu mencatat ada 36 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Batu di awal tahun 2024. Hingga, mengakibatkan satu balita meninggal dunia akibat Dengue Shock Syndrome (DSS).
36 kasus DBD itu tersebar di Tiga kecamatan. Yaitu, 26 kasus di Kecamatan Batu, 7 kasus di Kecamatan Junrejo dan satu kasus di Kecamatan Bumiaji. (*)