KETIK, PACITAN – Tingginya curah hujan di Kabupaten Pacitan akhir-akhir ini memicu pertumbuhan rumput dan gulma di penampang saluran drainase. Hal ini dikhawatirkan akan memicu penumpukan sedimen dan mengganggu fungsi saluran drainase.
Menanggapi hal tersebut, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Pacitan melakukan pembersihan rumput dan gulma di saluran utama, khususnya di Kali Tani, Desa Bangunsari dan Kali Kunir, Kelurahan Pucangsewu.
Kabid Penataan Lahan dan Air Minum (PLAM) Dinas PUPR Tonny Setyo Nugroho menjelaskan, kegiatan ini dilakukan secara rutin untuk menjaga fungsi utama saluran drainase.
"Jika tidak dilakukan pemeliharaan rutin, rumput dan gulma akan terakumulasi dan menyebabkan sedimentasi. Hal ini dapat menyebabkan fungsi saluran drainase tidak maksimal," ungkap Tonny, Selasa (30/1/2024).
Pembersihan maupun normalisasi dilakukan secara simultan dan terencana dengan mengerahkan puluhan personel lengkap serta armada angkut.
Tonny menambahkan, PUPR juga melibatkan masyarakat, perangkat terkait, dan stakeholder dalam kegiatan pemeliharaan dan pembersihan saluran tersebut.
"Kita perlu Nyawiji alias bersatu dengan semua pihak guna menuntaskan masalah lingkungan yang terjadi di Pacitan," ujarnya kepada ketik.co.id.
Lebih lanjut, Tonny SN menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk mewujudkan kehidupan yang sehat dan nyaman.
"Kebersihan adalah upaya manusia untuk memelihara lingkungannya dari berbagai masalah lingkungan, salah satunya sampah," jelasnya.
Selain pembersihan saluran drainase, PUPR Pacitan juga telah memasang sensor banjir di titik rawan. Lokasi pemasangan berada di lima titik, meliputi Tampungan Dusun Blimbing, Drainase S. Parman, Blumbang, Sekitar Kecamatan Pacitan, dan Alun-alun Kota.
Indikator banjir berbentuk aplikasi tersebut nantinya dapat diakses oleh petugas lapangan melalui smartphone. Menampilkan, informasi mengenai ketinggian air dan dapat memberikan peringatan kepada petugas.
"Dengan aplikasi ini, petugas akan diberikan sinyal potensi banjir, untuk selanjutnya dapat mengambil langkah-langkah mitigasi yang tepat. Seperti membuka katup air, pompa, hingga menyiapkan pengungsian warga," pungkas Tonny.
Gulma dan rumput juga di keruk guna mencegah banjir. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)
Pembersihan saluran drainase yang dilakukan oleh DPUPR Pacitan merupakan langkah yang tepat untuk mencegah terjadinya banjir. Rumput dan gulma yang tumbuh subur di saluran drainase dapat menghambat aliran air dan menyebabkan penumpukan sedimen. Hal ini dapat memperburuk kondisi saluran drainase dan meningkatkan risiko banjir.
Pembersihan saluran drainase juga perlu dilakukan secara rutin untuk menjaga fungsinya secara optimal. Masyarakat juga perlu berperan aktif dalam menjaga kebersihan saluran drainase dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Pemasangan sensor banjir di titik rawan juga merupakan langkah yang positif. Sensor banjir dapat memberikan informasi yang cepat dan akurat mengenai kondisi ketinggian air di saluran drainase.
Informasi ini dapat dimanfaatkan oleh petugas untuk mengambil langkah-langkah mitigasi yang tepat, seperti membuka katup air, pompa, hingga menyiapkan pengungsian warga.
Dengan upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Dinas PUPR Pacitan, diharapkan dapat mengurangi risiko banjir di Kabupaten Pacitan. (*)