KETIK, JAKARTA – Dewa, Pemilik kaki Tuhan, Sang Penyihir lapangan hijau, sampai: Tuhan-nya Sepak Bola.
Itu sedikit dari banyak julukan disematkan kepada bintang sepak bola Argentina Lionel Messi yang menggambarkan betapa berkharismanya dia dari atas lapangan hijau.
Kebesaran Messi sebagai pesepak bola di muka bumi ini paripurna setelah Desember lalu pria kelahiran Rosario 35 tahun silam itu membawa negaranya menjadi kampiun Piala Dunia 2022 Qatar.
Sorotan kamera di luar Lusail Stadium usai final Piala Dunia 2022 Qatar (18/12/2022) menangkap gerombolan fans Argentina berkelompok-kelompok merayakan gelar juara yang baru diraih La Albiceste, julukan timnas Argentina.
Saat diperhatikan lebih seksama, mereka ternyata bukan hanya orang Argentina. Para fans itu datang dari berbagai penjuru dunia. Ada yang dari Mesir, India, Amerika Serikat (AS), Singapura, China, Australia, Korea, Nigeria, hingga Irak.
Para fans itu rela menempuh perjalanan jauh, puluhan ribu kilometer, menjadi fans Argentina, hanya karena satu alasan. Messi.
Salah seorang fans perempuan paruh baya asal India, Amrita, dalam tayangan Youtube Channel HaytersTV berkata lantang di depan kamera saat itu. "Messi segalanya. Dia Tuhan kami!," teriaknya sambil terus berdendang menyerukan chant-chant kemenangan bersama para suporter lain.
Kolumnis sepak bola AS, Henry Bushnell punya julukan khusus untuk fenomena fans Messi di Piala Dunia yang datang dari berbagai negara itu.
Dalam tulisannya di Yahoosports berjudul 'Messi is our God': Lionel Messi inspires a worldwide pilgrimage to Qatar World Cup, Busshnell menyebut mereka sebagai "Para Peziarah Messi".
Film dokumenter garapan AJCompsHD yang menceritakan perjalanan karir Messi memilih sebuah judul tak main-main untuk video sepanjang 22 menit, "Messi, Tuhannya Sepak Bola".
Lionel Messi saat meraih gelar Piala Dunia 2022 Qatar. (Foto: FIFA.com)
Bagi sebagian orang, sosok Messi memang sudah sesakral itu. Maqom-nya sundul langit. Dan sebagai negara gila bola, publik Indonesia jelas juga banyak yang mengelu-elukannya.
Maka tak heran, saat PSSI mengumumkan Timnas Indonesia akan menjalani FIFA Match Day melawan Argentina di Gelora Bung Karno (GBK) 19 Juni mendatang (Senin, red), negara ini tiba-tiba heboh.
60 ribu tiket yang dijual ludes hanya dalam hitungan menit. War Ticket!
Namun, apa mau dikata, impian fans sepak bola Indonesia melihat 'tarian sang dewa' langsung di GBK sirna. Messi dipastikan tidak ikut terbang ke Jakarta.
Usai Argentina bertanding melawan Australia di Beijing, Kamis kemarin (15/6/2023), Messi sudah berpisah dengan rombongan timnya dan terbang ke Barcelona.
Dia disebut harus istirahat dan butuh bertemu dengan keluarga sebelum segera bergabung dengan tim anyarnya Inter Miami di MLS, Liga Sepak Bola AS.
Terbaru, dipastikan juga di skuad Argentina yang mendarat di Jakarta malam ini (16/5/2023) tidak ada sosok dua bintang Argentina lain yakni Angel Di Maria dan Nicolas Otamendi.
Timnas Argentina bersama trofi Piala Dunia 2022. (Foto: FIFA.com)
Pelatih Argentina Lionel Scaloni dalam wawancara dengan Tyc Sports menyebut dia yang meminta tiga pemainnya itu tidak ikut ke Indonesia. "Mereka tidak meminta untuk melewatkan Indonesia. Itu keputusanku. Mereka harus istirahat," ucap pelatih 45 tahun itu.
Publik tanah air pun kecewa. Saat membeli tiket, bayangan sebagian besar mereka jelas sosok Messi. Meski sudah tahu pemilik Ballon d'Or tujuh kali itu hanya akan tampak sebiji jagung dari tribun kategori paling murah tak jadi soal. Duit Rp400 ribu untuk tiket termurah masih rela mereka keluarkan.
Kini viral sebagian pemegang tiket sudah menjual kembali tiketnya di dunia maya. Mereka tak nafsu lagi melihat laga itu tanpa kehadiran Messi.
Menanggapi itu, Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyebut dari awal FIFA Match Day ini memang pertandingan Indonesia melawan Argentina. "Bukan Indonesia lawan Messi All-Star," ucap Menteri BUMN itu.
Ya, benar memang. Tim yang dilawan Rizky Ridho cs di GBK Senin malam besok (19/6/2023) tetap Argentina. Juara Piala Dunia paling gres. Tim yang menaklukkan Kylian Mbappe cs di final.
Bagi Indonesia yang ranking 149 FIFA, kedatangan tamu ranking 1 dunia seperti mereka tetap kehormatan besar.
Namun tetap saja, bagi saya yang fans Messi, menyaksikan laga itu tetap akan terasa kureng.
Kalau boleh saya andaikan, Senin malam besok saya sudah punya jadwal makan malam sayur asem. Tapi dari sekarang saya toh sudah tahu, istri saya akan memasaknya tanpa garam. Anyep.
Meminjam istilah Pramoedya Ananta Toer, bagi saya, laga ini sudah hambar sejak dalam pikiran.(*)