KETIK, BANDUNG – Calon anggota DPRD Propinsi Jawa Barat, Humaira Zahrotun Noor, harusnya menjadi inspirasi seluruh caleg dimanapun. Inisiatif politisi muda dari PKB mencabuti seluruh atribut kampanyenya, baik banner maupun baliho yang selama ini dipasangnya di pinggiran jalan umum, patut menjadi contoh caleg lain.
Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah kepada pers di Bandung, Minggu (11/2). Toto merespon kegiatan yang dilakukan Humaira dari Dapil Bandung saat memasuki masa tenang, mulai tanggal 11 – 13 Februari. Yaitu, kegiatan mencabuti seluruh atribut ruang publiknya.
Menurut Toto, sebagai caleg termuda, Humaira harusnya membuat malu para caleg dari partai lain. Apa yang dilakukan dia saat memasuki hari tenang itu bukan saja benar dan tepat, tapi membuktikan bahwa dirinya punya tanggungjawab moral yang tinggi.
Karena itu, kata Toto, sangat wajar dari hasil survei LSI Dennny JA, elektabilitas Humaira yang juga putri Ketua F-PKB DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal ini cukup tinggi. Hal itu antara lain karena berbagai program dan kegiatannya selama ini bukan saja massif, tapi juga simpatik.
“Misalnya, di usianya yang masih sangat muda, Humaira sudah sudah menunjukkan kepeduliannya dengan menggelar “Jumat Berkah Bubur Gratis”. Program yang dilakukan setiap Jumat itu disambut sangat positif. Terlihat dari antrian panjang warga yang ingin menikmati bubur tersebut,” kata Toto.
Begitu juga dengan kegiatan Humaira mencopoti dan membersihkan seluruh atribut dirinya yang selama ini menghiasi jalan-jalan di Kabupaten Bandung yang menjadi dapilnya. Sambutan warga sangat positif, sehingga beberapa di antaranya ikut membersihkan atributnya itu.
Saat memulai kegiatan tersebut di Desa Sukaraja, Kecamatan Selokanjeruk, Minggu (11/2), Humaira kepada pers mengaku dirinya hanya mencabuti dan membersihkan atribut kampanyenya sendiri. Tidak ikut mencabuti atribut caleg dari partai lain.
“Ya, ini kan bagian dari tanggungjawab moral saya kepada rakyat yang akan memilih saya. Juga dalam rangka ikut membantu tugas Bawaslu dalam peneeriban APK di masa tenang, karena kita tahu SDM Bawaslu sangat terbatas. Termasuk dalam kontek ikut memelihara kebersihan dan estetika lingkungan. Jadi, masa kita yang memasang, orang lain yang harus membersihkan. Kalau untuk memasang atribut sanggup, kenapa saat membersihkannya tak sanggup,” tegasnya.
Untuk itulah, Humaira mengajak agar para caleg yang lain, terutama caleg PKB, ikut terpanggil untuk melakukan aksi yang sama. Yaitu, mencopoti seluruh atribut yang mereka pasang selama ini. Jangan hanya, semua itu dibebankan kepada Bawaslu atau Satpol PP atau kepada rakyat yang akan memilihnya.(*)