KETIK, MALUKU UTARA – Bupati Kabupaten Halmahera Selatan Hasan Ali Kasuba berkomitmen melestarikan Bahasa Daerah Makian.
Komitmen tersebut diutarakan Bassam dalam Rapat Koordinasi (Rakor) yang di laksnakan Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara (Malut) menindaklanjuti program Merdeka Belajar yang di hadiri 6 perwakilan Kabupaten Kota Malut
Kepala Kantor Bahasa Malut Dr. Arie Andrasyah Isa, S.S., M.Hum dalam sambutan mengatakan, pihaknya berencana merevitalisasi 6 bahasa daerah di tahun 2024. Pada tahun sebelumnya sebanyak 5 bahasa telah direvitalisasi.
"Di antaranya Bahasa Makian Dalam di Halsel, Bahasa Tobelo di Halut, Bahasa Ternate, Bahasa Sula di Kepulauan Sula, Bahasa Sahu di Halbar dan satu tambahan bahasa daerah yakni bahasa Buli di Kabupaten Halmahera Timur," terang Arie Andrasyah di Ballroom Muara Hotel Kota Ternate, Selasa (27/2/2024).
Arie mengapresiasi kehadiran Bupati Bassam. Ia bahagia, orang nomor satu di Halmahera Selatan dapat hadir menjadi tamu istimewa dalam kesempatan tersebut.
"Ini luar biasa, agenda kita dihadiri Kepala Daerah oleh Bapak Bupati secara langsung, ini pertama kalinya kami sangat mengapresiasi Bapak Hasan Ali Bassam Kasuba atas dukungannya dan tentunya kepeduliannya terhadap pelestarian Bahasa Daerah", ungkap Arie Andrasyah
Sementara Bupati Bassam mengaprisasi Kantor Bahasa Provinsi Malut. Bassam saat memberikan sambutan mendukung penuh pelestarian bahasa di daerah yang dipimpinnya.
"Kehadiran saya di sini tidak lain karena tentunya saya sangat mendukung upaya pelestarian bahasa daerah, secara pribadi saya merasa ini menjadi sangat penting untuk menjadi perhatian kita semua", ujarnya
Menurut Bassam, pelestarian bahasa daerah membutuhkan peran penting dari generasi muda. Bagi Bassam, bahasa adalah jati diri.
"Saya harapkan kita semua yang hadir di sini dapat bersinergi, sebagaimana yang diungkapkan kepala kantor sebelumnya bahwa bahasa ini adalah jati diri," terangnya.
"Karenanya, mari kita menaruh perhatian serius dan mendorong Bahasa Daerah ini bisa menjadi perhatian di tingkat daerah, tentunya saya mendukung penuh revitalisasi Bahasa Makian Dalam dan bahasa-bahasa daerah lainnya di Halmahera Selatan" pungkasnya.(*)