KETIK, BANDUNG – Tak seperti yang dilakukan umumnya para pejabat, Bupati Bandung Dadang Supriatna lebih memilih sahur pertama Ramadan tahun ini di kampung halamannya.
Namun sahur perdananya ini tidak dilakukan di rumah pribadinya, melainkan di rumah salah satu warga, di Kampung Sapan Rancawilis Desa Tegalaluar, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Kamis (23/3/2023).
Kehadiran mendadak Bupati Bandung yang akrab disapa Kang DS itu tentu saja mengagetkan bukan cuma pemilik rumah yang didatanginya, tapi juga warga sekitar. Meskipun, buat Kang DS, pilihannya untuk sahur di rumah warga kurang mampu itu sudah menjadi tradisinya sejak lama. Bahkan, sejak dia merintis karir politiknya sebagai kepala desa.
"Saya ini kan sebelum menjadi bupati sempat menjadi kepala desa. Jadi, yang namanya sahur di rumah warga, bahkan menginap di rumah warga, itu sudah biasa, bukan sesuatu yang baru. Karena saya betul-betul menikmati bisa berkumpul dengan rakyat saya, sambil mendengar curhatan hati mereka," kata Kang DS kepada pers usai makan sahur, Kamis (23/3).
Sahur bersama di rumah warga kurang mampu juga dilakukan Kang DS pada saat sehari usai dilantik sebagai Bupati Bandung. Dia ingin memberi pesan dan pelajaran kepada siapapun, khususnya pejabat, pelantikan itu tak harus identik dengan pesta pora.
"Justru begitu saya dilantik sebagai bupati waktu itu, yang ada di pikiran adalah beban berat dan tanggungjawab kepada rakyat saya. Makanya, saya langsung menemui rakyat dan ikut merasakan bagaimana susahnya sebagian rakyat saya. Di samping, jujur saja, saya juga punya tujuan, selain menyerap aspirasi, juga untuk mengasah kepekaan sosial saya. Termasuk untuk makin melembutkan hati saya," tegasnya.
Atas dasar itu juga, lanjut dia, dalam kapasitasnya sebagai Ketua DPC PKB telah membuat surat edaran kepada seluruh pengurus dan para bacaleg untuk melakukan kegiatan serentak berupa sahur pertama di rumah-rumah warga kurang mampu. Itu penting dilakukan sebagai modal awal untuk menjadi wakil rakyat adalah tahu kondisi rakyatnya dan mau memperjuangkan apa yang menjadi aspirasinya.
Dengan begitu, kata Kang DS, para wakil rakyat ke depan jauh lebih peka terhadap apa yang dirasakan rakyatnya. Termasuk, merasakan kesusahan sebagian orang yang sedang tidak beruntung secara ekonomi. Dan harus jujur diakui bahwa mereka yang berkategori miskin masih banyak. Meskipun, hasil kerja keras pemerintahan Kabupaten Bandung, indek angka kemiskinan itu belakangan terus berkurang.
Bupati Bandung Dadang Supriatna saat sahur pertama di rumah warga, di Kp Sapan Rancawilis Desa Tegalaluar, Kec Bojongsoang, Kab Bandung, Kamis (23/3/23).(Foto: Diskominfo)
Salah satu pelajaran yang bisa diambil dari sahur pertamanya itu, Kang DS mencontohkan Ibu Yuyun (51 th), penghuni rumah yang dikunjunginya.
"Saya dengar tadi, untuk bisa makan tahu dan tempe pada sahur tadi, Ibu Yuyun mengumpulkan uang dari seminggu sebelumnya. Nah, ini gambaran, bahwa kita harus lebih peka terhadap kesusahan rakyat," ungkapnya.
Sementara itu, Ibu Yuyun yang didatangi rumahnya itu mengaku sangat kaget, bahkan setengah tidak percaya.
"Saya benar-benar kaget dan tak menyangka, rumah saya didatangi tamu sangat istimewa, yaitu Pak Bupati Dadang Supriatna. Sehingga, maaf, sampai saya tak kuat menahan air mata pada saat Pak Bupati ternyata benar-benar sudah ada di depan saya," ungkapnya sambil meneteskan air mata.
Ibu Yuyun yang tinggal bersama empat anaknya itu juga mengungkapkan perasaaan kagumnya kepada Kang DS, karena mau makan sahur bersama di gubuknya tanpa terlihat ada rasa risih atau bahkan jijik. Apalagi pada saat Kang DS dilihatnya menambah nasinya, meskipun hanya dengan tahu dan tempe, serta sambal seadanya.
“Saya yakin, jika seluruh pemimpin bisa seperti Pak Bupati Dadang Supriatna, masyarakat bukan cuma senang, tapi inyaAllah rakyatnya juga akan maju dan sejahtera. Karena itu, saya mendoakan, semoga Pak Bupati Bandung dan keluarga selalu diberikan kekuatan, kesehatan, kelancaran dan kesuksesan dalam memimpin Kabupaten Bandung ini,” ucap Yuyun.(*)