KETIK, BANDUNG – Inalilahi wainnailaihi roji'un. Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bandung, Dr KH Asep Jamaludin,M.Ag wafat di Rumah Sakit Jantung Jakarta sekitar pukul 14.30 WIB, Kamis (23/11/2013). Almarhum KH Asep wafat setelah mendapat perawatan intensif rumah sakit akibat sakit jantung yang dideritanya sekitar sebulan lalu.
Jenazah almarhum dibawa dari Rumah Sakit Jantung Jakarta untuk disemayamkan di rumah duka di lingkungan Pesantren Al Husaeni, Desa Ciheulang, Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung. Rencananya Jumat (24/11) sekitar pukul 07.00 WIB jenazah almarhum dikebumikan.
Kesedihan tidak hanya dirasakan kaum Nahdhiyin Kabupaten Bandung. Bupati Bandung Dadang Supriatna pun tak luput merasakan duka mendalam atas kepergian KH Asep Jamaludin yang merupakan gurunya.
"Innalilahi wainnailaihi roji'un. Terus terang saya sangat kaget dengan kepergian beliau yang sangat cepat dan tiba-tiba," ucap Bupati Bandung
Bupati mengaku sangat kehilangan sosok guru yang sangat bersahaja dan dikenal tawadhu itu. Baginya, sosok KH Asep Jamaludin merupakan sosok kiai yang istimewa dan memiliki tempat tersendiri di hatinya.
"Beliau adalah guru saya. Beliau adalah guru kita semua. Beliau bukan hanya kiai, namun beliau seorang negarawan yang selalu berfikir dan ingin berkontribusi untuk kemajuan Kabupaten Bandung," ungkapnya mengenang sosok KH Asep Jamaludin.
Selain dikenal sebagai Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Bandung, KH Asep Jamaludin juga merupakan Pengasuh Ponpes Al Husaeni Ciparay.
Sebagai Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Bandung, sosok KH Asep Jamaludin sangat dihormati dan berpengaruh di Kabupaten Bandung maupun di Jawa Barat. Sosoknya pun sangat dikenal di kalangan pesantren maupun para kiai dan santri NU.
Kang DS, sapaan akrab Bupati Dadang Supriatna, mengaku memiliki banyak kenangan manis bersama KH Asep Jamaludin. Setiap pertemuan dengan Kiai Asep, menurutnya, begitu berkesan dan penuh ketakdziman.
Ia mengaku masih tak menyangka sosok guru yang dikaguminya itu begitu cepat dipanggil oleh Sang Kholik. Padahal, Kang DS mengaku baru bertemu dengan KH Asep Jamaludin, beberapa waktu lalu dan sempat menjenguknya saat pertama masuk dirawat di RSUD Majalaya.
"Saya terakhir bertemu beliau di rumahnya. Waktu itu saya bersilaturahmi sekalian solat Jumat di Pesantren Al Husaeni, pesantren yang diasuhnya. Saya waktu itu ngobrol cukup lama di rumah beliau," kenang Kang DS.
KH Asep Jamaludin, lanjut Bupati, memberikan beberapa pesan kepada dirinya sebagai Bupati Bandung. Salah satunya, Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Bandung itu menitipkan agar Bupati Dadang Supriatna melanjutkan program insentif bagi para guru ngaji di Kabupaten Bandung serta program-program lain yang bermanfaat.(*)