KETIK, BANDUNG – Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Jawa Barat, Irjen. Pol. (Purn) Drs. H. Adang Rochjana, melantik Dewan Kehormatan dan Pengurus PMI Kabupaten Bandung Masa Bhakti 2024-2029 di Sutan Raja Soreang, Selasa (11/6/2024).
Dewan Kehormatan dan Pengurus PMI Kabupaten Bandung yang dilantik tersebut merupakan hasil dari Musyawarah PMI Kabupaten Bandung yang digelar 27 Maret 2024.
Bupati Bandung Dadang Supriatna yang juga sebagai Pembina PMI Kabupaten Bandung mengapresiasi PMI yang telah berkontribusi terhadap Pemkab Bandung, di antaranya dalam penanggulangan bencana dan kemanusiaan seperti pelayanan darah.
Bupati Bandung berharap, Pengurus PMI Kabupaten Bandung yang baru dilantik agar dapat melaksanakan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab, serta semakin banyak menebar manfaat bagi masyarakat.
Bupati mengatakan pelantikan Dewan Kehormatan dan Pengurus PMI Kabupaten Bandung ini menjadi momentum baru bagi PMI untuk terus berkontribusi dalam membantu masyarakat dan mewujudkan visi dan misi PMI.
"Dengan dedikasi, kerja keras, dan kekompakan, PMI Kabupaten Bandung diharapkan dapat semakin berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat," ucap Bupati Dadang Supriatna.
Menghadapi tantangan ke depan, bupati menyampaikan beberapa harapan kepada Dewan Kehormatan dan juga pengurus PMI Kabupaten Bandung yang baru. Bupati Bedas berpesan tentang pembangunan SDM dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045. Termasuk peningkatan kapasitas SDM yang profesional.
Pertama, penguatan organisasi dan sumber daya manusia. Kang DS menekankan pentingnya penguatan struktur organisasi PMI Kabupaten Bandung agar kuat dan solid. Hal ini penting untuk memastikan setiap program dan kegiatan dapat berjalan dengan baik, efisien, dan berkelanjutan.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya peningkatan kapasitas SDM, terutama dalam menghadapi era digitalisasi dan persiapan Indonesia Emas 2045.
"Kita tidak bisa menghindari persoalan digitalisasi. Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan SDM yang profesional dan paham tentang digitalisasi," tegasnya.
Kedua, pemanfaatan big data untuk pencegahan bencana. Mengingat Kabupaten Bandung merupakan daerah rawan bencana, Kang DS mendorong PMI untuk memanfaatkan big data dalam memetakan daerah-daerah yang berpotensi terjadi bencana. Big data ini penting untuk menyusun rencana dan program kerja yang efektif.
Ketiga, kajian dan riset. Kang DS mendorong PMI untuk melakukan kajian atau riset yang berlaku untuk lima tahun ke depan. Ini disesuaikan dengan RPJMD 2025-2029 dan RPJPD 2025-2045. Kajian ini penting untuk menyusun strategi dan program kerja yang tepat dan terarah.
Keempat, institusi yang kuat. Kang DS menekankan pentingnya institusi yang kuat dan kekompakan di PMI Kabupaten Bandung. Ia mengingatkan, tidak ada artinya seorang Ketua PMI, tanpa kekompakan dengan Ketua Dewan Kehormatan dan pengurus lainnya.
Sementara Ketua PMI Kabupaten Bandung yang baru dilantik, Asep Deni Ramdani mengatakan, kegiatan kepalangmerahan itu meliputi banyak hal, di antaranya pelayanan sosial, kesehatan, pelayanan darah, kebencanaan, penyiapan kaderisasi dan SDM, pendidikan dan pelatihan, serta menyebarluaskan prinsip-prinsip Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.
"Sedangkan yang menjadi prioritas di Kabupaten Bandung adalah pelayanan kebencanaan dan pelayanan darah. Karena Kabupaten Bandung termasuk daerah rawan bencana," kata Asep.