KETIK, SURABAYA – Bertani di perkotaan memiliki banyak tantangan, salah satunya adalah lahan yang sempit.
Bertani di lahan yang sempit tentu memerlukan beberapa penyesuaian agar tanaman bisa tumbuh dengan sehat.
Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan metode akuaponik. Akuaponik merupakan sistem perpaduan budidaya ikan dan sayuran yang saling terhubung dan memberi manfaat satu sama lain.
Ketua Kampoeng Pintar Oase Tembok Gede, Aseyan mengatakan, dengan sistem ini Ikan yang dibudidaya mendapatkan asupan makanan langsung dari pembudidaya.
Sementara itu, sayuran mendapatkan nutrisi dari kotoran ikan dan sisa pakan yang sudah terurai sehingga bermanfaat untuk sintesis protein tanaman.
"Jadi sistem penanaman akuaponik ini bisa dibilang berkelanjutan, jadi air kotor dari kolam ikan dialirkan ke tanaman untuk makanan. Setelah bersih dialirkan lagi ke kolam ikan," jelasnya.
Instalasi penanaman dengan sistem akuaponik. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)
Dalam penerapannya, akuaponik sangat cocok untuk ditetapkan di perkotaan yang memiliki lahan terbatas. Selain tidak memerlukan tempat yang luas, dengan sistem ini perawatan juga lebih mudah.
Di samping itu, banyak sayuran yang bisa ditanam dengan sistem akuaponik seperti bayam, kangkung, selada, seledri, sawi dan masih banyak lagi. Sistem akuaponik ini juga dapat meminimalkan penggunaan pupuk sehingga lebih hemat.
Dengan akuaponik, sayuran yang dihasilkan merupakan produk organik karena hanya menggunakan pupuk dari kotoran ikan yang telah melalui proses biologis.
"Kalau akuaponik ini tidak pakai pupuk. Pupuknya ya dari kotoran ikan itu sendiri," tambahnya.
"Untuk masa panen dengan sistem akuaponik, petani dapat memanen sayuran 3 bulan sekali," pungkasnya.(*)